Mohon tunggu...
Sukma Dwi Meyrena
Sukma Dwi Meyrena Mohon Tunggu... -

Jiwa kedua yang lahir di bulan Mei, dan membawa kebahagiaan. Amiin ~

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Kecanduan Gim Menjadi Tanda Gangguan Mental

20 Maret 2018   22:26 Diperbarui: 21 Maret 2018   04:12 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: economist.com

Baik di kampus, di asrama atau pun di tempat-tempat yang terdapat wifi entah pagi, siang ataupun malam. Saya sering menemui mahasiswa cowok ataupun cewek yang asyik dengan gawai nya. Mayoritas yang mereka lakukan adalah nge-game. Baik game online yang penuh dengan strategi dalam permainan ataupun gameecek-ecekyang hanya digunakan sebagai pengusir stress.

Game yang sedang booming di kalangan remaja saat ini salah satunya adalah ML atau Mobile Legend. Kadang kala saya merasa terhibur jika melihat wajah serius teman-teman saya yang sedang asyik nge-game,namun seringkali saya jengkel dengan teman-teman yang tidak memperhatikan ketika diajak berbincang apalagi masalah tugas. Sebegitu pentingnya kah game tersebut hingga mengalahkan diskusi yang nyata-nyata akan mempengaruhi nilai di KHS? Apakah kemenangan kalian di game akan menambah nilai di hasil studi?

Demam game online ini bahkan memiliki aliansi tersendiri untuk mendiskusikan strategi permainan dan saling beradu. Mereka seolah-olah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.

Pada dasarnya game hanya diperuntukkan sebagai penghilang penat saja. Namun realitanya seorang gamers akan penat jika mereka dalam sehari tidak memainkan game entah online atau offline. Mereka pun seringkali mengumpat dan tertekan karena "katanya" game-game tersebut tidak bisa di pause.

Akhir-akhir ini tersiar kabar bahwa WHO memiliki wacana akan memasukkan kecanduan game atau Gaming Disorder dalam kategori besar "Gangguan mental, perilaku, dan perkembangan syaraf". Hal ini berarti pakar kesehatan dunia telah sepakat bahwa Gaming Disorder memiliki dampak yang sama dengan pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang.

Bagaimana tanda dari kecanduan game?

Nah, jika kalian menemukan tanda-tanda berikut ini pada orang terdekat maka alangkah lebih baiknya mengajak orang tersebut untuk refreshing ke wisata alam atau yang lainnya sehingga bisa sejenak menanggalkan gawai. Tanda-tanda tersebut yaitu :

  • Selalu menghabiskan waktu dengan durasi yang lama untuk bermain. Sehingga lupa akan segala kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi
  • Mudah marah atau tersinggung ketika diperingatkan atau dilarang untuk menghentikan permainan
  • Merasa kepikiran dengan game tersebut ketika melakukan aktivitas lainnya
  • Tidak bisa mengkondisikan permainan hingga mengganggu aktivitas personal, social, dan psikis pemain

Sudah umum pernyataan yang menyatakan bahwa seorang gamers adalah orang yang cerdas karena mereka terbiasa menganalisa dan memecahkan masalah. Dalam hal ini dibutuhkan konsentrasi dan kecerdikan strategi. Namun semua hal yang dilakukan secara berlebihan pasti membuahkan hal yang kurang baik. Pun juga dalam bermain game.

Terlalu lama mengoperasikan gawai ataupun computer memiliki dampak-dampak yang serius terutama dalam kesehatan. Yang seringkali dikeluhkan adalah sakit di area leher dan punggung. Area mata pun sering menjadi sasaran utama dari dampak interaksi berlebih terhadap layar computer atau gawai. 

Karena melihat sesutau secara terus menerus pada jarak yang sama dan konsentrasi tinggi akan menyebabkan mata lelah. Nah, mata lelah inilah yang menyebabkan sakit kepala. Begitupun dampaknya terhadap pendengaran.

Kesan candu seakan menjadi gambaran buruk jika sematkan pada pemain game. Memang benar gamers tidak akan sakau jika tidak main game. Tetapi alangkah lebih baiknya jika seorang gamers yang terkenal sebagai orang yang cerdas juga menjadi orang yang bertanggung jawab pun bijak. Bertanggung jawab atas diri sendiri, dan bertanggung jawab terhadap kewajiban-kewajiban yang ada. Serta bijaksana dalam memanajemen waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun