Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Lupa Mengucapkan "Terima Kasih"

15 September 2021   12:15 Diperbarui: 15 September 2021   12:18 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terimakasih atau Terima Kasih". Sebenarnya disini saya tidak terfokus pada pembahasan tentang cara penulisan yang benar, tetapi karena itu pun penting, baiklah.

Lalu penulisan mana yang benar digabung atau dipisahkan?

Berdasarkan KBBI, yang benar adalah penulisan yang dipisah, yakni "terima kasih". Ketika dicari di KBB online, kata "terimakasih" (digabung) tidak ditemukan hasil, karena tidak memiliki arti. Sedangkan, kata "terima kasih" (dipisah) berhasil ditemukan yang mana memiliki arti rasa syukur.

Saya hanya ingin menyampaikan bahwa kata tersebut adalah kata yang sangat mudah untuk diucapkan, namun kadangkala terasa berat untuk mengucapkannya bagi sebagian orang. 

Padahal jika saja kamu tahu, dengan kamu menyampaikan rasa terima kasih mu, seseorang bisa merasa bahagia karena mu. Mengapa? Karena apa yang seseorang lakukan untukmu merasa dihargai terlepas besar kecilnya apa yang sudah dilakukan.

Dengan berterima kasih, artinya kamu menghargai seseorang itu dan menunjukkan bahwa sebuah kebaikan tidak harus dibalas dengan materi, melainkan dapat dibalas dengan sekedar kata terima kasih, sebab terima kasih memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar ucapan.

Seseorang yang sudah berbuat baik akan merasa kebaikannya telah terbalaskan meski hanya dengan ucapan terima kasih.  

Maka untuk menyampaikan rasa terima kasih tidak harus melihat besar kecilnya sebuah pemberian atau perbuatan yang dilakukannya.

Karena dalam kenyataannya, tidak sedikit orang hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tertentu saja yang menurutnya lebih pantas menerima ucapan itu.

Sedangkan yang menurut ukurannya tidak penting, cendrung diabaikan, dilupakan bahkan diremehkan.  Atau karena lupa atau gengsi? Entahlah ! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun