Pademi Covid-19 (Virus Corona), rasanya tak salah jika saya katakan virus ini sudah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi semuanya, karena siapa pun bisa menjadi korban, tak pandang suku, agama, golongan, negara maju sekalipun.
Seperti yang kita lihat pemberitaan akhir-akhir ini, hampir semua
negara terjangkit covid-19, bagaimana dan seperti apa penularannya
terbilang cukup cepat, terkadang tanpa kita sadari di lingkungan
sekitar kita bisa saja sudah ada yang terjangkit, haduh.... jangan
sampai iya!
Terlebih datangnya tak terduga dan kapan perginya belum jelas, satu
hal memang mengkhawatirkan, bingung tidak tau apa yang harus
dilakukan, mirisnya jika ada yang terdeteksi terkena covid-19 ini, tak
jarang cenderung orang lain akan menjauhkan diri dari orang yang terdeteksi
karena takut akan tertular.
mari kita patuhi himbauan dari Pemerintah atau setidaknya dengan
menjaga atau perduli pada kesehatan masing-masing, bertanggung jawab
untuk keselamatan diri sendiri, secara otomatis kita sudah ikut
membantu mencegah penularan virus tersebut atau sudah ikut
menyelamatkan orang di sekitar kita.
Melindungi diri sendiri, membantu
menyelamatkan sesama, setidaknya meminimalisir penularan covid-19, juga karena kecintaan terhadap Negeri, kami dari Alumni Kampus Tercinta Institut Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (IISIP) Jakarta, tergabung dalam Alkater Merah Putih, merasa
terpanggil berperang dalam bentuk membagikan ‘1000 botol Hand
Sanitizer’ secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan agar
terhindar dari penularan virus corona.
Seperti yang disampaikan Beby Hasibuan, Ketua Alkater Merah Putih
mengatakan; “Sebagai kecintaan terhadap Bangsa Indonesia, hendaknya
kita turut serta dalam gerakan perang melawan covid-19, berpartisipasi
membagikan 1000 botol hand sanitizer secara cuma-cuma kepada
masyarakat, semoga niat baik ini bermanfaat dan mari kita patuhi
himbauan Pemerintah untuk tetap di rumah, upaya mencegah meluasnya
penularan virus corona.”
Mengapa yang dibagikan hanya Hand Sanitizer? Dari hasil
bincang-bincang saya dengan Abang Ericson Hutabarat, selaku Penasihat
Alkater Merah Putih, beliau mengatakan; wacana tak hanya hand
sanitizer tapi juga masker, namun melihat posisi dan mengukur
kemampuan teman-teman, juga terjadinya penimbunan masker oleh oknum
tertentu sehingga tetiba hilang dipasaran atau jika pun diketemukan
adalah dengan harga yang tidak lazim, sedangkan hand sanitizer lebih
mudah didapat.
pedagang keliling yang masih terus beraktifitas keseharian, inilah
yang diketemukan dijalanan sesaat membagikan hand sanitizer.
Untuk Bqpak Presiden Joko widodo, Gubernur DKI Anies
Baswedan, lewat para pengurus RT atau RW dan sosialisasi besar besaran
harus dijalankan, BNPB dan kominfo lewat SMS maupun info-info group WhatsApp
masih kurang masif,” kata Bang Eric, demikian beliau disapa.