Mohon tunggu...
Suka Adi
Suka Adi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Legenda

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setelah Dinding Talud Sumbergayu, Nyusul Benteng Mataram Kuno

22 November 2019   19:03 Diperbarui: 22 November 2019   19:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nganjuk - Setelah ditemukan situs Sumbergayu, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Jawa Timur yang diduga kuat sebuah dinding Talud sejaman Mataram Kuno, meluas laporan masyarakat tentang potensi cagar budaya di sekitar temuan. 

Tidak jauh dari lokasi situs, warga sudah lama menemukan bangunan besar memanjang, menyerupai pagar benteng. Memiliki lebar permukaan sekitar 120 cm , terkubur dalam tanah sekitar 150 cm.

Warga mencatat, panjang kelilingnya mencapai 3,5 kilometer x 4 atau sekitar 14 kilometer dengan luas area sekitar seribu hektar lebih. Warga juga melaporkan temuan berupa lantai batu bata berukur 35 cm x 35 cm dengan area cukup luas. Diperkirakan area ini dulunya adalah sebuah altar kedaton kotaraja.

Tidak jauh dari situs, berjarak sekitar 400 meter juga pernah ditemukan sebuah patirtan, ukuran 70 meter x 40 meter dengan kedalaman 2 meter. Sayang sekali, kondisi bangunan sudah hilang sama sekali karena dijadikan area persawahan. 

"Padahalan sekitar tahun 2004 lalu, bangunan yang diduga patirtan tersebut masih ada bentuknya dengan struktur bata berukuran sangat besar," terang Nur Burhani Muchsin, warga Desa Klurahan.

Belum lagi temuan berupa kampung kuno dan puing-puing bersejarah yang diperkirakan sejaman Mataram Kuno, Airlangga, Kediri, Singosari, Majapahit dan Mataram Kolonial Belanda. Jumlahnya cukup banyak dan merata, hampir seluruh wilayah Kecamatan Ngronggot meluas di sekitarnya.

"Di sekitar ini (dinding talud,Red) dulu banyak ditemukan pipisan sekitar 27 buah, tapi sekarang sudah hilang semua," tegas pria peduli sejarah Ngronggot , Jumat, 22 Nopember 2019.

Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Mengunjungi situs Sumbergayu (dokpri)
Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Mengunjungi situs Sumbergayu (dokpri)
Pemerintah Daerah Nganjuk melalui Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi menduga bahwa terhampar di wilayah Kecamatan Ngronggot itu dulunya adalah sebuah kotaraja jaman Mataram Kuno. 

Menyusul ditemukannya sebuah bangunan menyerupai Dinding Talud di Dusun Subergayu, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, yang membentang arah barat daya-timur laut sepanjang 28 meter, dengan kedalaman maksimal 180 cm dengan 17 lapis bata. Struktur bata tersebut tersusun dari bata berukuran 42 cm hingga 45 cm, lebar 24 cm, dan tebal mencapai 10-12 cm.

Hampir dipastikan bahwa struktur bata tersebut merupakan bagian dari Dinding Talud, yaitu tembok penahan tanah agar tidak longsor. Bangunan ini menyerupai temuan dinding talud yang ada di Kumitir Mojokerto yang baru-baru ini diekskavasi oleh Tim BPCB Jawa Timur.

Melihat ukuran dimensi bata penyusun, diperkirakan struktur bata di lokasi ini berasal dari masa pra-Majapahit sekitar abad 10-11 Masehi. Bahkan bisa mengarah kepada era Mataram Kuno, masa kerajaan Pu Sindok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun