Mohon tunggu...
Suka Adi
Suka Adi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Legenda

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

BPCB Jatim Lakukan Ekskavasi Situs Sumbergayu Serupai Talud Kumitir

21 November 2019   05:35 Diperbarui: 21 November 2019   07:58 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nganjuk - Penemuan situs di Dusun Sumbergayu, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mulai dieskavasi oleh tim ekskavasi BPCB Jawa Timur. Penemuan situs yang diperkirakan sebuah peninggalan jaman kerajaan Mataram Kuno itu memunculkan berbagai spekulasi. 

Awalnya, dari ahli BPCB Jawa Timur  menduga sebuah patirtan, umurnya ribuan tahun silam, semasa Mataram Kuno. Sedangkan ahli arkeologi dari Badan Arkeologi Yogyakarta menduga sebuah segaran, seperti yang ditemukan di Trowulan. 

Sebagian lain menduga sebuah tembok istana kerajaan dengan melihat struktur bangunan yang masih utuh dengan bahan batu bata merah berukuran paling jumbo di antara batu bata yang pernah ditemukan selama ini. Terakhir, ada yang menduga sebuah talud, yaitu berupa bangunan sebagai pengaman candi atau bangunan utama.

Kini situs yang ditemukan oleh warga yang sedang menggali tanah uruk itu dalam pengawasan BPCB Jawa Timur.

Sehingga dilakukan eskavasi menggunakan alat berat agar diketahui bentuk bangunan yang sebenarnya oleh Tim Eksvasi dari BPCB Jawa Timur.

Wicaksono Dwi Nugroho, SS, Ketua Tim Eskavasi Penyelamatan Situs BPCB Jawa Timur di Nganjuk menyampaikan, kegiatan Ekskavasi penyelamatan temuan struktur bata dilaksakanan selama 3 hari. Mulai Kamis, 20 Nopember 2019  hingga 22 Nopember 2019. Ini untuk menindaklanjuti hasil kegiatan peninjauan temuan di lokasi tersebut yang telah dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2019 lalu.

Struktur Bata Dusun Sumbergayu, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk, dokumentasi pribadi
Struktur Bata Dusun Sumbergayu, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk, dokumentasi pribadi

Hari pertama ekskavasi berhasil menampakan struktur bata yang membentang arah barat daya-timur laut sepanjang 23 meter, dengan kedalaman sementara yang nampak sedalam 130 cm. struktur bata tersebut tersusun dari bata berukuran 42 cm, lebar 24 cm, dan tebal mencapai 10-12 cm.

"Belum dapat dipastikan apakah struktur bata tersebut merupakan bagian dari dinding pagar atau pun dinding talud, karena proses ekskavasi masih terus dilanjutkan," ujar pria yang juga seorang arkeolog BPCB Jawa Timur itu.

Melihat ukuran dimensi bata penyusun, diperkirakan struktur bata di lokasi ini berasal dari masa pra-majapahit sekitar abad 10-11 Masehi, karena ukuran bata penyusun struktur lebih besar dari bata penyusun dari masa majapahit yang biasanya berukuran panjang  33 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan 5-6 cm. Namun demikian, masih diperlukan temuan dari data artefak lain untuk memastikan hal tersebut.

Menurut pemilik lahan, Rudianto, 50, pertama kali bangunan yang menyerupai tembok itu sejak 4 tahun silam. Saat itu, dia sedang menggali tanah untuk menguruk rumah barunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun