Selain itu, lanjut Supianto, pemindahan museum diproyeksikan sebagai sarana pelurusan sejarah Nganjuk yang sebenar-benarnya. Lantaran, para pengunjung dapat secara langsung menikmati dan mempelajari koleksi yang ada dalam museum. Sehingga, setelah melihat dan mendengar penjelasan dari seorang pemandu yang disiapkan oleh dinas, pengunjung dapat menyimpulkan sendiri.
"Yang jelas, kami ingin meluruskan sejarah Nganjuk melalui koleksi benda bersejarah seperti yang kita miliki di museum," katanya.
Hanya semangat untuk memindahkan museum tiba-tiba kendur, lantaran berkembang rumor bahwa pemerintah daerah Kabupaten Nganjuk merencanakan di seputar Alun-alun Berbek, di atas lahan yang masih sengketa dengan para ahli waris Kanjeng Jimat, bupati pertama Berbek.(*)