Mohon tunggu...
sujiati ronauli
sujiati ronauli Mohon Tunggu... Guru - sujiatironauli

Sopo sing tekun bakale tekan!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Vaksin Covid-19 di Dunia

3 November 2020   23:38 Diperbarui: 4 November 2020   00:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

oleh : Sujiati

Dosen pengampu : Tajudin, S.H,.M.H

program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Berapa lama waktu vaksin bisa diproduksi massal?

Vaksin itu membutuhkan waktu yang lama sekali sampai kita mendapatkan yang cocok. Misalnya, dengue itu 30 tahun juga belum berhasil. Jadi, kalau yang tradisional lama sekali. Sedangkan, hepatitis B cepat dia. Jadi masing-masing itu beda. Karena kita ini sekarang dalam masa percepatan, yakni masa yang tidak menurut standar yang sudah biasa dilakukan untuk vaksin. Jadi, kita harapkan Covid-19 ini walaupun kita belum terlalu mengenal, kita harapkan jangan terlalu kompleks. Kita pakai percepatan dalam pengembangannya.

Apa kendala dalam pengembangan vaksin ini?

Kendalanya, saya kira adalah waktu. Berpacu dengan waktu karena kegiatannya juga diagnostik. Kenapa kita, menurut saya, terlambat karena kita konsentrasi dulu untuk percepatan diagnostik (ketika awal-awal Covid-19 masuk di Indonesia). Baru setelah itu kita baru bisa memikirkan vaksin ini karena laboratoriumnya pun kita harus tunggu untuk digunakan. Anggaran dari pemerintah sekitar Rp 5,3 miliar. Dana itu untuk digunakan mulai dari penelitian awal hingga ditemukan kandidat vaksin yang telah diuji klinis ke hewan.

Bagaimana nasib penelitian vaksin di Eijkman jika pemerintah memutuskan membeli dari negara lain?

Justru kita akan melakukan uji klinis dari Sinovac. Nama vaksinnya itu Sinovac dari Cina. Kita tidak akan menghentikan vaksin karena tidak mungkin perusahaan itu membuat beratus juta vaksin. Kita tetap saja terus dengan vaksin kita. Tidak masalah. Jadi, vaksin kita bisa diutamakan buat rakyat Indonesia. Kita harus mandiri juga.

Seperti apa sih progress penemuan vaksin didunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun