Â
Berdetaknya jarum jam mengantar kita pada musim lebaran yang akan tiba kembali. Jika tak ada perubahan, Senin tanggal 6 Mei 2019 kita akan memasuki puasa Ramadhan. Menjelang Hari Raya Islam, Hari Raya Idul Fitri 1440 H yang merupakan hajatan tahunan bagi masyarakat Indonesia, mudik atau pulang ke kampung halaman akan jadi perhatian.
Kebutuhan krusial pada saat mudik adalah soal angkutan dengan Jawa dan Sumatera yang paling sibuk lalu lintasnya saat lebaran. Tersedia angkutan udara, kereta api, bus antar kota, kapal laut, tarvel dan mobil pribadi untuk bermobilisasi di dua pulau tersebut.
Tiga bulan menjelang angkutan lebaran, masyarakat mulai memperbincangkannya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai kementerian teknis terkait pelaksanaan hajatan nasional juga mulai mengadakan rapat, merencanakan dan meluncurkan program mudik gratis pengguna sepeda motor dengan truk/bus. Angkutan laut, dan angkutan kereta api.
Pemerintah juga  telah dan akan terus merampungkan jalan tol Trans-Jawa dari Merak-Jakarta-Banyuwangi yang akan segera tersambung. Selain itu juga dibangun jalan tol ke Malang untuk memperlancar arus kendaraan. Â
Selesainya jalan tol pada angkutan lebaran 2019 ini pengguna kendaraan pribadi bakal melonjak cukup drastis. Mungkinkah jalan tol dapat mengatasi kemacetan? Atau jalan tol akan menambah parah kemacetan. Semua sangat mungkin akan terjadi.
Kurun waktu lima tahun ini jarak kota-kota di Jawa semakin dipendekkan dengan hadirnya jalan tol, terlebih tahun ini jalan tol Trans Jawa sebagian besar sudah selesai.Â
Dengan jalan tol jarak Jakarta-Semarang yang pada jaman dulu terlihat sangat jauh kini dapat ditempuh hanya dengan waktu 5 sampai dengan 6 jam. Kehadiran jalan tol sebagai sarana berkendara pilihan pada masa angkutan lebaran harus menjadi perhatian para penyelenggara mudik karena belum tentu menjadi solusi namun bisa menjadi bumerang kemacetan.
Belum rampungnya pekerjaan pembangunan jalan tol layang antara Jakarta-Cikampek, pada masa angkutan lebaran harus diatur secara cermat dan rinci agar tidak menimbulkan kemacetan yang sangat parah. Untuk saat ini meskipun terjadi kemacetan panjang di daerah Bekasi-Karawang, penyelenggara proyek lebih membiarkan kemacetan itu.
Digitalisasi pengaturan jalan tol
Jalan tol tak jauh berbeda dengan jalur kereta api yang dapat diatur jumlah, kecepatan, dan kapasitas lintas jalan tol untuk dimasuki kendaraan agar dapat lancar dan aman dengan kemampuan maksimal berapa banyak suatu ruas jalan tol dapat menampung kendaraan pada jam atau waktu tertentu secara bersamaan. Jalan tol harus diprogram dengan kendaraan yang akan melintasinya pada rute tertentu diatur secara digital.