Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

"Trans Ciliwung", Transportasi Air untuk Jakarta Lebih Baik

10 Januari 2019   10:07 Diperbarui: 11 Januari 2019   06:23 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bassin de la Villette di Paris (kompas.com/shutterstock)

pemukiman bantaran Ciliwung (Ft.Tribun)
pemukiman bantaran Ciliwung (Ft.Tribun)
Agar tidak membawa nestapa, kita harus menaklukkan Ciliwung agar menjadi sahabat yang membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi warga sekitar dan seluruh warga Jabodetabek di sepanjang sungai dari Bogor-Depok hingga Jakarta.

Untuk menaklukan Ciliwung kita harus menata kawasan bantaran sungai yang kumuh menjadi bagus. Yang ruwet menjadi mudah dan yang kurang nyaman disulap lebih enak dipandang untuk dirasakan.

Selain Ciliwung Jakarta juga memiliki sungai Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur. Sungai buatan ini menjadi solusi mengatasi luapan Sungai Ciliwung bila debit air meninggi. Sayangnya Sungai Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur airnya tidak stabil, sehingga bila musim hujan air berlimpah namun di saat kemarau airnya hampir kering.

Untuk menciptakan transportasi air Sungai Ciliwung dan Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur perlu rekayasa buatan. Caranya dengan membuat petak-petak atau zona sungai. Dengan memetak sunagi  maka debit air pada suatu petak akan bertambah dan air dapat dikendalikan. Jadi Sungai Ciliwung bakal banyak bendungan yang ditata rapi.

KemenPUPR
KemenPUPR
Dengan  membuat zone, maka  debit air mencukupi untuk kebutuhan transportasi. Misalkan dalam satu zone jaraknya 5 km. Dalam jarak tersebut dibuat bendungan. Lalu disambung zone berikutnya  dibuat bendungan lagi.

Dengan memanfaatkan sungai sebagai sarana transportasi air, masyarakat tidak akan membuang sampah ke sungai. Spot-spot terntentu dibikin teman, tempat pemberhentian kapal. Penumpang bisa foto, ngopi bahkan makan-makan.

Pada masa Gubernur Sutiyoso di Sungai Banjir Kanal Barat di dekat Stasiun Karet pernah ditaruh perahu beberapa buah oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Maksudnya, Dishub akan membuat transportasi air dari Karet ke Dukuh Atas, sehingga dapat menghubungkan daerah Tanah Abang ke Sudirman lewat sungai.  Namun kondisi air yang tidak stabil menyebabkan transportasi air Jakarta gagal.

Kegagalan pada era lama perlu diperbaiki di era Anies Baswedan. Mantan Menteri Pendidikan ini bisa memulainya dengan menata kawasan pinggir sungai, membuat bendungan untuk menambah debit air sungai Banjir Kanal Barat dengan rekayasa mengalirkan air dari Ciliuwung untuk mempertahankan debit air agar tetap tinggi, sehingga kapal memenuhi draft atau batas minumun kapal bisa mengapung dan berlayar.

Transportasi sungai di DKI Jakarta bisa diwujudkan. Jakarta punya dana, punya ahli dan memiliki potensi. Transportasi air bisa menggerakkan pariwisata, ekonomi, hingga membangkitkan budaya tertib dan menjadi bersih ibu kota.

Suatu kota dinilai baik dan berhasil bila transportasi kereta api, sungai, lingkungan dan tingkat pendidikanya bagus. Jakarta bisa. Mari wujudkan transportasi air ibu kota Trans Sungai Jabotabek untuk mewujudkan Jakarta bersih, Jakarta tertib, dan Jakarta lebih baik. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun