Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Peruri Tidak Hanya Mampu Cetak Uang, tetapi Piawai Juga Cetak Laba

4 April 2018   06:33 Diperbarui: 4 April 2018   18:28 3467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memilah uang logam (Ft. Peruri)

Pada tahun 2017 Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) atau Perum Peruri berhasil mencatatkan kinerja yang menggembirakan. Peruri meraih pendapatan usaha Rp3,48 triliun, naik 44,30% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp2,41 triliun. Meskipun BUMN berbentuk Perum yang tujuan utamnya bukan mencari laba, kinerja Peruri pada 2017 terbilang kinclong.

Laba usaha sebesar Rp509,16 miliar, naik 77,55% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp286,78 miliar. Laba bersih sebesar Rp 362,79 miliar, naik 161,6% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp138,68 miliar. Kenaikan laba cukup signifikan itu menandakan kinerja SDM handal dan mumpuni di belakang BUMN yang tidak hanya mencetak uang, melainkan juga memproduksi surat-surat berharga, piagam, paspor, dan lainya.

EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) sebesar Rp879,96 miliar, naik 49,15% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp590 miliar. Total aset tercatat sebesar Rp4,67 triliun, naik 28,21% jika dibandingkan dengan 2016 yang mencapai Rp3,64 triliun.

Pendapatan perusahaan dikontribusi oleh pencetakan uang kertas NKRI sebesar 66,7%; uang logam NKRI 4,5%; paspor dan buku 6,4%; pita cukai 8,3%; meterai 2,8%; dan lainnya 11,3%.

dokpri
dokpri
"Kami sangat bersyukur pada 2017, Peruri dapat mencapai kinerja yang baik. Pencapaian ini merupakan kerja sama dari seluruh karyawan dan manajemen sebelumnya yang telah menyelesaikan tugasnya selama 5 (lima) tahun dari 28 Oktober 2012 sampai 27 Oktober 2017. Sebagai Direksi yang meneruskan penugasan ini, kami menyampaikan terima kasih atas pondasi kokoh yang sudah dibangun Direksi sebelumnya," jelas Dwina S. Wijaya, Direktur Utama Peruri.

PT PDS akuisisi saham PT Carsindo
Senin (2/4) di Kantor Pusat Peruri Jakarta, Peruri mengumumkan, bahwa Peruri melalui anak perusahaan PT Peruri Digital Security (PDS) melakukan penandatanganan akta jual beli saham PT Cardsindo Tiga Perkasa (Cardsindo) sebesar 55% dengan nilai transaksi Rp35,3 miliar.

Cardsindo merupakan anak perusahaan dari PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. yang didirikan pada 2012, bergerak di bidang bisnis smart card dan kartu plastik yang memiliki beberapa fitur sekuriti digital. Kunci daya saing Cardsindo terletak dalam kemampuan memproduksi beberapa produk smart card seperti contactless, RFID cards, contact smart cards, PVC cards dan produk lainnya yang fokus untuk melayani pasar telekomunikasi, perbankan, serta memberikan solusi pelayanan aplikasi smart card.

Proses akuisisi ini sejalan dengan inisiatif Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Peruri 2017 - 2021 serta merupakan bagian dari restrukturisasi PDS dengan cara mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang smart card. Cardsindo memiliki pengalaman, kompetensi, permesinan mutakhir dengan tenaga ahli yang cukup serta memiliki lebih dari 50% pangsa pasar smart card domestik. Akuisisi tersebut diharapkan mampu menjadikan PDS menjadi perusahaan penyedia digital security yang mumpuni.

Secara global potensi pasar smart card masih terbuka untuk dikembangkan. Menurut data dari Americas Market Intelligence, transaksi non tunai pada 2020 diproyeksikan mencapai 725,9 miliar transaksi dengan pertumbuhan rata-rata sejak 2015 hingga 2020 sebesar 10,9%.

Di Indonesia kebutuhan smart card masih didominasi sektor perbankan. Menurut data dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), kontribusi transaksi nontunai meliputi:

  1. Transaksi kartu kredit pada 2017 mencapai 271 juta transaksi. Jumlah kartu beredar 17 juta, pertumbuhan rata-rata 2010 hingga 2017 sebesar 3%
  2. Transaksi uang elektronik pada 2017 mencapai 780 juta transaksi. Jumlah kartu beredar 114 juta, pertumbuhan rata-rata 2010 hingga 2017 sebesar 46%
  3. Transaksi ATM/debit pada 2017 mencapai 5,16 miliar transaksi. Jumlah kartu beredar154 juta, pertumbuhan rata-rata 2010 hingga 2017 sebesar 18%.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun