Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pensiun dan Menjadi Kompasianer Profesional

5 Maret 2018   09:47 Diperbarui: 5 Maret 2018   10:35 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambil Menjaga Toko Bisa Menulis (Foto. Pribadi)

Secara alami manusia akan terus berubah. Sejak lahir, bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan memasuki usia senja. Setelah mendapatkan berbagai penugasan di 2 BUMN, PT. KAI dan PT. Pelni (Persero), tak lama lagi penulis akan pensiun dari kedinasan, tidak menunggu tahun, tinggal menunggu bulan.

Pensiun bagi banyak orang seringkali membuat stres karena aktifitas rutinya akan terhenti. Tak sedikit orang berusaha mencari alternatif kegiatan pasca pensiun. Hanya sedikit orang yang bisa menjalani masa pensiun dengan happy. Salah satu penyebab stres  pasca pensiun, terutama terkait kegiatan dan penghasilan tetap yang mengalir secaar rutin setiap bulan.

Pensiun akan mengurangi pendapatan, karena produktifitas kita dihentikan paksa oleh usia pensiun, maka rutinitas akan terputus. Biasanya ketemu banyak orang di kantor harus rela mundur. Biasanya punya kuasa, kekuasaan itu tak boleh disentuh sama sekali. Tentu perubahan-perubahan itu akan membatasi para pensiunan. Faktor ini yang menjadikan seseorang stres ketika memasuki masa pensiun.

Beruntunglah para kompasianer muda, remaja,  dewasa, bekal Anda menulis akan bermanfaat saat memasuki pensiun. Keahlian menulis merupakan barang langka di negeri ini. Dari 254 juta jiwa penduduk Indonesia, hanya berapa persen saja yang mampu menulis dan menjadi Kompasianer. Sebagai Kompasiner Anda harus bangga, terlebih kemampuan menulis menjadi orang  pilihan dan memiliki nilai yang  dapat menjadi bekal pensiun.

Mengisi masa pensiun seharusnya masa menyenangkan. Kita akan lebih banyak waktu menulis untuk mencurahkan seluruh pengalaman, kejadian-kejadian positif dan juga cerita heroik ketika bertugas di BUMN. Pengalaman ke luar negeri, keliling Indonesia, pergi ke pulau terluar, pengalaman menyelam dan asinya air laut akan menjadi cerita asyik yang dapat dibagikan kepada pembaca.

Ke Perancis bisa menjadi bahan tulisan (foto Pribadi)
Ke Perancis bisa menjadi bahan tulisan (foto Pribadi)
Tidak hanya itu, karya kita di blog juga dapat dikumpulkan,  yang satu topik, dikumpulkan dedit ulang dan dapat dijadikan buku-buku menarik yang dapat menjadi sumber pendapatan. Pensiun, siapa takut? Mari kita sambut pensiun dengan suka cita dan menjadi masa  menyenangkan dengan menjadi Kompasianer profesional.

Kita patut bersyukur menjadi anggota Kompasiana, blog ternama grup Kompas-Gramedia. Menjadi Kompasianer, meskipun kita belum mendapatkan uang, kita harus tetap bangga. Tulisan kita yang disukai pembaca, akan memberikan motivasi berbagi kepada diri kita setiap hari. Banyak teman bilang ngapaian menulis  di Kompasiana, tidak dibayar kok mau. Bagi Kompasianer, uang bukan yang utama, meskipun uang sangat dibutuhkan untuk melanjutkan kehidupan dunia fana sebelum ajal menjemput kita.

Menjadi Kompasianer juga bisa beramal kebaikan  bila tulisan kita bermanfaat bagi orang lain, bagi bangsa dan negara. Tulisan yang memberikan energi positif bagi kehidupan manusia akan memberikan kepuasan bagi penulis, terlebih bila tulisan atau ide kita dapat diwujudkan dalam pemerintahan, dalam perusahaan dan dalam kehidupan bermasyarakat, tentu kita akan bangga. Meskipun sering kali penulis tidak diakui oleh pembuat dan pelaksana kebijakan, kita ikhlas saja menulis, hati akan tenang.

Pensiun dan menjadi Kompasianer menjadi pilihan penulis. Dengan menjadi penulis kita akan terus belajar, membaca buku dan mengikuti perkembangan di lingkungan kita. Dari membaca, mendengar, menyimak dan menulis  kita dapat merangkai kata menjadi tulisan bermakna yang dapat menghasilkan karya bernilai untuk merajut kemajuan bangsa. Karena itu, penulis memilih pensiun dan menjadi Kompasianer profesional.

Mengapa memilih Kompasiana sebagai tempat bersua di hari tua? Penulis bergabung dengan Kompasiana sejak 14 Februari 2014, saat itu saya diperkenalkan dengan Kompasiana oleh Yos Asmat Saputra, seorang penyiar radio swasta yang juga Kompasianer. Saya dibantu mendaftar dan mengirim berbagai tulisan. Dari Kompasiana, kini telah lahir buku "Si Ular Besi Antar Jonan Jadi Menteri" (Gramedia 2016). Lalu ada lagi "65 Tahun Pelni Hadir Untuk Negeri" 2 dari 8 buku yang sudah penulis terbitkan menjadi bukti, menulis di Kompasiana dapat membekali diri menjadi penulis profesional. Mari kita tekuni menulis dan menjadi Kompasianer profesional.

Sebagai anggota Kompasiana, kita patut berbagga, bersama penulis lain kita telah memberikan andil kepada Blog Kompasiana menempati 10 besar media online di Indonesia. Kompasiana menempati ranking 9 dari 10 media online ternama di negeri ini. Kompasiana merupakan blog unik dengan keterlibatan lebih dari 10.000 penulis aktif, tentu andil para penulis telah mengantarkan Kompasiana menjadi blog yang diperhitungkan dalam kancah media online Nasional, Kompasianer adalah bagian tak terpisahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun