Dengan adanya Dana Desa kini pembangunan infrastruktur di Desa makin merata, tidak perlu kompetisi seperti halnya program PNPM Mandiri Pedesaan.
Kini Desa berpedoman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), bisa secara mandiri memberi prioritas berdasar Musyawarah Desa (Musdes) sesuai dengan kebutuhan dan alokasi dana yang ada.
70 triliun Dana Desa dikucurkan Tahun 2019, Desa Cenang Kecamatan Songgom-Brebes, Jawa Tengah mendapat plot anggaran Dana Desa sebesar 1,6 Milyar. Anggaran tersbut kemudian dibagi menjadi dua kegiatan yakni Fisik 78% dan 22% untuk kegiatan non fisik.
Kegiatan fisik meliputi pembangunan infrastruktur seperti pengaspalan jalan dusun, desa, drainase, pembangunan rumah tidak layak huni, sarana prasarana kesehatan (Polindes).
Sesuai Nawacita Presiden Republik Indonesia membangun dari pinggiran, kini desa semakin menggeliat, pemberdayaan masyarakat mulai digalakan dimana sistem pengerjaannya secara swakelola. Sehingga banyak tenaga kerja di desa yang ikut bekerja otomatis tingkat pengangguran di desa berkurang.
Selain itu kegiatan non fisik tidak luput dari perhatian desa dengan kerjasama yang dilakukan desa dengan dinas terkait optimalisasi penggunaan dana desa bisa lebih terarah. Contohnya kegiatan dibidang kesehatan apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana pelaksanaannya serta proses pelaporannya desa senantiasa berkordinasi dengan pihak terkait, sehingga program bisa berjalan sesuai dengan rencana dan benar secara aturan.
Bidang Pendidikan jadi primadona dimana Desa Cenang sebagai pelopor Gerakan Kembali Bersekolah, anak-anak sekolah yang dinaungi GKB setiap Tahun ajaran baru akan mendapatkan bantuan berupa alat perlengkapan sekolah. Tahun 2019 Desa Cenang menganggarkan untuk Program GKB sebesar 29juta, peruntukannya bantuan untuk  15 anak SD, 10 Anak SLTP dan 5 Anak SLTA.
Dengan Dana Desa masyarakat diharapkan lebih berdaya pembangunan di desa bisa lebih merata ekonomipun meningkat.