Kami mempunyai 2 anak yang saat ini keduanya bersekolah di sekolah IT. Anak kami yang pertama sekolah di SMP IT dan adiknya baru kelas 2 SD , anak kami yang pertama sempat sekolah di SD Negeri sampai kelas 3 sebelum akhirnya pindah ke SD IT yang pada waktu itu karena tuntutan pekerjaan sehingga harus pindah lokasi kerja.
Selama menyekolahkan anak kami di sekolah IT ada banyak pengalaman menarik yang bisa kita share untuk referensi siapa tau ada orang tua yang tertarik juga menyekolahkan anaknya di sekolah IT. Berikut beberapa poin menarik kenapa kami menyekolahkan anak di sekolah IT.
- Pengetahuan Agamanya Meningkat
Tanpa bermaksud menyalahkan orang tua kami dulu ,kebetulan kami ini adalah orang yang tergolong “Pengetahuan agamanya” kurang , sehingga untuk melepas dahaga religius, kami lebih banyak belajar sendiri. Ini salah satu motivasi saya agar mereka jangan sampai mengalami seperti yang kami alami.
Kedua anak kami sekarang ini sudah menjalankan sholat lima waktu tanpa harus kami suruh suruh apalagi dibentak bentak , ada satu sistem di sekolah mereka yang membuat mereka menjalankan shalat secara ikhlas dan merasa bahwa aktifias itu adalah memang kebutuhan rohani yang harus dijalani tanpa terpaksa .
Kemudian anak kami yang pertama sudah hampir khatam Al Quran dan sudah hafal beberapa juzz ..Lha bandingkan dengan Bapak nya yang Juzz Amma saja tak lulus - lulus. Dan ada satu waktu ketika kedua anak saya “berduet” membaca Al Quran dengan begitu indahnya yang membuat saya tak terasa meneteskan air mata.
- Tak Harus mahal
Ada yang mengatakan bahwa sekolah IT itu mahal. Memang ada beberapa sekolah IT yang menetapkan biaya masuk yang relatif mahal , mungkin ada yang mencapai puluhan juta untuk uang masuknya. Tetapi tak semua sekolah IT menetapkan biaya sekolah yang mahal, memang umumnya lebih mahal dibanding sekolah negeri karena sekolah IT jam pelajaran sampai sore , bisa jam 3 atau bahkan jam 4 sore karena ada pelajaran tambahan berupa Agama dan ketrampilan khusus sesuai bakat masing masing anak seperti bahasa inggris, matematika . dan spp yang harus saya bayarkan cukup beberapa ratus ribu rupiah perbulannya.
- Terkait politik ..?
Ada yang menyebutkan sekolah IT terkait politik dan bahkan dengan salah satu partai tertentu. Wah kalau menurut saya penilaian ini tidak bisa digeneralisir bahwa semua sekolah IT seperti itu , mungkin memang ada beberapa sekolah yang Bapak atau Ibu gurunya termasuk anggota partai . Yang saya tahu selama ini tempat sekolah anak saya tak pernah sekalipun demo terkait issu anti amerika atau yang lainnya , yang ada demo karena ada kabut asap yang tak kunjung reda ini
- Tidak Mengenal Perbedaan
Memang di sekolah IT 100 % muridnya adalah muslim ,sehingga ada yang berpendapat bahwa mereka hanya bergaul dengan “sejenisnya” saja dan tidak atau kurang menghargai adanya perbedaan, baik perbedaan agama maupun sosial. Tetapi menurut pendapat saya dalam perkembangan seorang anak , sebelum dia mengenal adanya perbedaan , anak harus tahu identitasnya terlebih dahulu , identitas dia sebagai seorang muslim , disekolah inilah identitas itu diperkenalkan dan ditanamkan . sehingga pada saat dia menjumpai perbedaan dia bisa menentukan dimana seharusnya dia harus berdiri.
Tetapi menyekolahkan anak dimanapun adalah kembali ke kebijakan orangtua masing masing , apapun pilihannya kita berusaha memberikan yang terbaik untuk anak anak kita.