Mohon tunggu...
Sufwah Aliyah
Sufwah Aliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pencari Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Pancasila dalam Urgensi Bermasyarakat

11 November 2020   21:12 Diperbarui: 11 November 2020   21:31 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahun ini, Indonesia merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-75. Artinya, sudah terhitung genap 75 tahun Indonesia melepas belenggu penjajahan. Melepas kolonialisme tidaklah mudah. Kondisi geografi Indonesia yang memiliki banyak pulau menyebabkan rakyat kesulitan untuk bersatu. Tetapi hal ini tidak menjadi alasan untuk berhenti berjuang. Dengan rasa senasib dan sepenanggungan yang tinggi dan semangat pemuda yang membara untuk melawan ketidakadilan, setelah 350 tahun berjuang, rakyat Indonesia mampu bersatu dan menggulingkan kolonialisme dari tanah air.

Pada era kolonialisme, pemuda adalah fondasi pergerakaan rakyat. Gagasan, ide, dan strategi untuk mengusir penjajah dari tanah air dipelopori oleh para pemuda. Tak hanya di era kolonialisme saja, pemuda pun menjadi pelopor pergulingan ketidakadilan yang terjadi di era Orde Baru. Peran dan semangat pemuda sangat diperlukan dalam menciptakan Indonesia yang sejahtera. Per tahun 2019, dilansir dari Badan Pusat Stastistik (BPS), Indonesia memiliki 280 juta penduduk. Dari 280 juta penduduk, 24%nya adalah anak muda yang berkelahiran 1990-2004. Artinya, sekarang, sebagian besar pemuda Indonesia berasal dari generasi milenial.

Generasi milenial adalah kelompok demografi yang lahir pada tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an. Karakteristik milenial pada umumnya adalah akrab dengan komunikasi, media, dan teknologi digital.

The Intelligence Group menyatakan bahwa generasi milenial memiliki sifat yang kreatif, inovatif, dan berani.  Milenial lebih mementingkan pemikirannya sendiri bahkan cenderung menolak tradisi dan tidak menyukai aturan. Milenial juga disebut sebagai diplomat budaya. Hal ini dikarenakan milenial dapat terhubung dengan baik secara global, selalu berusaha mencari tahu apa yang terjadi di dunia, dan suka mempelajari budaya asing.

Semua karakteristik ini baik, tetapi apabila tidak dibatasi, generasi milenial akan bergerak tak terarah. Harus ada proteksi yang dapat mengarahkan milenial agar dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat. Selain itu, milenial pun harus di proteksi dari arus globalisasi. Dalam konteks negatif, globalisasi dapat memudarkan kebudayaan, moral, rasa nasionalisme, dan patriotisme.

Disinilah kemudian Pancasila memegang urgensinya. Pancasila berfungsi menjadi landasan bagi masyarakat, tak terkecuali milenial, dalam berkehidupan dan bermasyarakat. Pancasila sering sekali dinilai kuno dan tidak relevan dengan modernisasi. Padahal, apabila kita paham betul makna Pancasila, kita akan setuju bahwa Pancasila tidak akan termakan oleh waktu.

Berikut adalah makna dari Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Makna dari sila pertama ini adalah sebagai rakyat Indonesia, kita hendaknya mempercayai bahwa terdapat zat Maha Tinggi dan Maha Agung. Kita harus mengamalkan kebaikan-kebaikan yang diajari oleh Tuhan tanpa melupakan sikap toleransi dan saling menghormati antar agama.

Dengan adanya arus globalisasi, informasi mengenai agama dapat diakses dengan mudah. Bahkan kita dapat meraih informasi mengenai agama yang tidak diketahui sebelumnya. Tetapi, kita harus berhati-hati karena tidak semua aliran agama mengajarakan kebaikan. 

Dengan selalu mengaplikasikan sila pertama ini, kita tidak akan terpengaruh ajaran buruk yang tersebar di media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun