Mohon tunggu...
Sucor Sekuritas
Sucor Sekuritas Mohon Tunggu... Sucor Sekuritas

PT Sucor Sekuritas was established in Surabaya in 1989. In a short period of time, Sucor Sekuritas earned a reputation as one of the leading companies in equity and finance brokerage as well as investment banking. As we progressed, we grew our scope of services, expanding to asset management services and online trading. Having an impeccable track record throughout our 30 years in the industry, Sucor Sekuritas strives to build and support the Indonesian capital market. We are constantly renewing our spirit to be more creative, agile and modern in order to keep up with market growth, thus enabling us to deliver the best service and performance for our customers and partners.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Emiten USD Earner Jadi Peluang di Tengah Ancaman Rupiah

9 Mei 2025   11:14 Diperbarui: 9 Mei 2025   11:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trading Bareng Vonny Ramali 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,42% ke level 6827 pada Kamis (8/5/2025) setelah reli delapan hari berturut-turut, sementara harga emas dunia juga terkoreksi usai reli tajam. Pelemahan ini mengakhiri pesta saham emiten tambang seperti ANTM, BRMS, dan ARCI yang sebelumnya melonjak signifikan. Di sisi lain, cadangan devisa Indonesia turun tajam menjadi US$152,5 miliar akibat pembayaran utang luar negeri dan intervensi BI untuk menstabilkan rupiah.

Di tengah dinamika ekonomi yang terjadi di global dan dalam negri, Sucor Sekuritas kembali menggelar acara edukatif bertajuk Trading Bareng Vonny Ramali  Sucor Sekuritas kembali menggelar acara edukatif Trading Bareng Vonny Ramali yang berlangsung pada 6 Mei 2025 di Hall Room Sucor Sekuritas, Jakarta Pusat. Acara ini menarik perhatian puluhan peserta dari berbagai wilayah, yang antusias untuk memperdalam wawasan mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang fluktuatif.

Dalam sesi pemaparannya, Vonny Ramali menyampaikan bahwa IHSG berpeluang mengalami koreksi sehat setelah menguji resistance, dan tetap perlu diwaspadai risiko eksternal serta perlambatan ekonomi dalam negeri.  

"Pertumbuhan ekonomi Q1 2025 telah turun di bawah 5%, dan Rupiah masih berpeluang melemah menuju Rp17.000 per USD. Indonesia butuh reformasi kebijakan mata uang ('currency reform') agar stabilitas ekonomi terjaga," jelasnya.

Sektor yang dinilai masih menarik oleh Vonny adalah metal mining dan CPO, terutama emiten yang tergolong USD Earner, karena dinilai lebih tahan terhadap pelemahan rupiah.

Vonny juga membagikan tips menjaga kesehatan mental dalam trading, seperti pentingnya mindfulness lewat meditasi, olahraga, atau menekuni hobi lain. Ia menekankan bahwa tidak perlu memaksakan diri trading setiap hari, apalagi saat pasar sedang sideways atau bearish.

"Market itu fluktuatif. Kita harus siap dengan segala kemungkinan. Bangun portofolio yang kuat dan jangan dipaksakan untuk menjadi full-time trader jika situasi belum mendukung" ujarnya. 

Check Instagram here!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun