Mohon tunggu...
Promahadesa Suci 2025
Promahadesa Suci 2025 Mohon Tunggu... Universitas Jember

Pojok Literasi Kesehatan: Desa Suci sebagai Desa Pintar dalam Pemanfaatan Hasil Perkebunan dan Pertanian dalam Mencegah Stunting

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pelatihan Pemberdayaan Hasil Pertanian dan Perkebunan oleh Tim Promahadesa Suci PINTAR 2025

29 Juli 2025   09:00 Diperbarui: 29 Juli 2025   08:52 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Jumat, 25 Juli 2025, telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Hasil Pertanian dan Perkebunan dalam Mencegah Stunting yang bertempat di Balai Desa Suci. Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi gizi masyarakat yang menyasar ibu hamil dan kader kesehatan desa, dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan bahan pangan lokal dalam penyediaan makanan bergizi sebagai upaya pencegahan stunting. 

Proses Pembuatan Bolu Kukus Jagung
Proses Pembuatan Bolu Kukus Jagung

Komoditas utama yang diangkat dalam pelatihan kali ini adalah jagung, mengingat tanaman tersebut merupakan hasil pertanian yang melimpah di Desa Suci serta memiliki nilai gizi yang baik. Peserta diberikan pelatihan untuk membuat salah satu olahan sederhana namun bernilai gizi tinggi, yaitu bolu kukus jagung. Sebanyak empat kelompok peserta, yang terdiri dari ibu hamil dan kader, diberikan resep dan bahan yang sama. Setiap kelompok kemudian mempraktikkan pembuatan bolu kukus jagung dengan pendampingan dari tim pelaksana. Meskipun seluruh kelompok menggunakan bahan dan takaran yang sama, hasil yang diperoleh berbeda-beda. Ada kelompok yang berhasil menghasilkan bolu kukus yang mengembang sempurna, sementara kelompok lainnya mengalami kendala seperti adonan yang tidak mengembang atau bolu yang menciut setelah dikukus. 

Hasil Olahan Bolu Kukus Jagung
Hasil Olahan Bolu Kukus Jagung

Perbedaan hasil ini menjadi bahan evaluasi yang dibahas dalam sesi diskusi setelah kegiatan memasak. Salah satu peserta menyampaikan pendapat bahwa adonan yang tidak mengembang kemungkinan disebabkan oleh tetesan uap air dari tutup panci ke dalam adonan saat proses pengukusan. Sebagai solusi, peserta tersebut menyarankan agar tutup panci dibungkus dengan serbet bersih untuk mencegah uap air menetes ke dalam adonan. Selain itu, Setyaningrum, selaku Ketua PROMAHADESA, menambahkan bahwa kemungkinan lain penyebab gagalnya adonan mengembang adalah karena bahan yang tidak tercampur secara merata, atau teknik mengaduk yang tidak dilakukan dengan konsisten satu arah, sehingga udara tidak terperangkap dengan baik di dalam adonan. Diskusi ini menjadi bagian penting dari proses pembelajaran, di mana peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan mengenai resep dan bahan makanan sehat, tetapi juga memahami teknik dasar memasak yang memengaruhi keberhasilan hasil akhir. 

Kegiatan ini ditutup dengan pembagian resep tambahan berbahan dasar jagung, yaitu jenang jagung dan nugget jagung, sebagai alternatif menu sehat dan bergizi lainnya. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Suci, khususnya ibu hamil dan kader kesehatan, mampu mengolah hasil pertanian lokal menjadi makanan sehat yang dapat membantu mencegah stunting. Kegiatan ini sekaligus menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan secara partisipatif melalui edukasi gizi yang aplikatif dan berbasis potensi lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun