Mohon tunggu...
Suci Karisnawati
Suci Karisnawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna dengan Apollo Air

9 Desember 2022   15:59 Diperbarui: 9 Desember 2022   16:04 1699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan anak Usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia 0-6 tahun. Pada masa ini, merupakan masa keemasan (golden age) diawal kehidupan.Usia ini merupakan periode yang amat penting bagi seorang anak. Pendidikan pada rentang usia tersebut sangat menentukan tahap perkembangan anak selanjutnya.  Pada masa ini, proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek  sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk dalam Sujiono, 2009:6). Dalam sebuah penelitian,  sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 4 tahun (https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/mengenal-masa-golden-age-pada-anak/). 

Mengingat pentingnya masa ini, maka peran orangtua, pendidik atau orang dewasa sangat diperlukan, sehingga anak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi yang  dimiliki pada diri anak. potensi yang dimiliki anak mencakup beberapa aspek, diantara yaitu aspek nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, fisik motorik,  Sosial emosional dan Seni. 

pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja baik dengan keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini.  Hal ini didasarkan kepada beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur otak.

Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi  proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksploreasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperoleh dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan eksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak, yang dapat dilakukan dengan belajar sambil bermain. Dengan aktivitas bermain inilah anak akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan kognitifnya. Anak akan memahami benda atau peristiwa baru berdasarkan teori yang telah dia miliki dengan mengeksploitasi benda-benda yang ia gunakan untuk bermain atau eksperimen terhadap permainan yang ia gunakan. Dari bermain inilai kognitif anak dengan sendirinya dapat berkembang secara optimal. Didalam pedoman pengembangan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Kemdiknas 2010:18) pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mrnemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan berfikir secara teliti.

 Apolo Air adalah mainan yang terbuat dari air  hasil percobaan pencampuran warna dan sabun cair, yang  dapat mengenalkan pada anak mengenai sifat-sifat air dan udara, kegiatan ini dilakukan melalui pembelajaran sains sederhana berbasis bermain sambil belajar. Adapun alat dan bahan membuat apolo air yaitu : pewarna makanan, air, sabun pencuci piring cair, plastik panjang,plastik pendek, corong, sendok, gelas, gunting.

Langkah -langkah membuatnya yaitu : 

  • Guru menyiapkan alat dan bahan
  • Guru mempraktekkan cara membuat Apollo air
  • Guru memberikan tata tertib / aturan main sebelum memulai kegiatan
  • Guru memberikan kesempatan anak untuk membuat apollo air
  • Anak membuat  Apollo kecil dengan panjang plastik ± 30 cm
  • Anak mengikat salah satu ujung plastik di bimbing guru
  • Anak mengambil air di gelas secukupnya
  • Anak memasukkan pewarna sebanyak 1 sendok  ke dalam gelas kemudian diaduk
  • Anak memasukkan sabun cuci piring 1 sendok ke dalam gelas yang sudah ada air dan pewarna, kemudian diaduk sampai tercampur rata
  • Anak memasukkan cairan Apollo kecil ke dalam plastik kecil, kemudian plastik di ikat dengan bimbingan guru
  • Anak membuat apollo besar dengan panjang plastik ± 60 cm dengan mengikat salah satu ujungnya terlebih dahulu (dengan bimbingan guru)
  • Anak menuangkan air secukupnya ke dalam gelas
  • Anak memasukkan pewarna sebanyak 1 sendok ke dalam gelas kemudian diaduk
  • Anak memasukkan sabun cuci piring ke dalam gelas yang sudah ada air dan pewarna, kemudian diaduk sampai tercampur rata
  • Anak memasukkan Apollo kecil kedalam Apollo besar,
  •  Kemudian anak memasukkan cairan ke plastik besar dan mengikat ujungnya dengan bimbingan guru
  • Kemudian anak memasukkan cairan ke dalam plastik besar, kemudian plastik di tali dengan bimbingan guru
  • Apollo sudah jadi dan bisa digunakan

Manfaat bermain apolo air yaitu : 

Pembelajaran pembuatan mainan Apolo Air untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dilakukan dengan terpusat pada anak. Dalam pelaksanaannya anak melakukan percobaan pencampuran warna yang kemudian dibuat mainan apolo Air, sehingga anak dapat mengenal bermacam-macam warna dan dapat mengungkapkan sebab akibat dari hasil pencampuran warna.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun