Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kusrin, Perakit TV dari Tabung Bekas Kejutkan Presiden

25 Januari 2016   14:26 Diperbarui: 25 Januari 2016   14:45 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Peribahasa tersebut agaknya cukup pas disematkan untuk apa yang telah dialami Kusrin. Ya, laki-laki yang tinggal di Karanganyar Jawa Tengah tersebut, beberapa hari yang lalu telah membuat heboh medsos. Pasalnya, ia yang telah bertahun-tahun merakit televisi, digerebeg petugas dan semua hasil karyanya di musnahkan.

Muhammad Kusrin, meski hanya jebolan SD (Sekolah Dasar) tetapi tangan dinginnya mampu menghasilkan usaha kreatif yaitu memanfaatkan tabung computer bekas dan merakitnya menjadi televisi.

Tetapi lantaran tak mempunyai SNI, ia dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian serta Perubahan Permendagri tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI).Kerja kerasnya bertahun-tahun habis dalam waktu sekejap setelah dimusnakan oleh petugas.

Namun, pagi ini, Senin 25 Januari 2016, Kusrin diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Ia membawa televisi rakitannya yang sudah mempunyai SNI dan khusus diperlihatkan kepada Presiden. Tak tanggung-tanggung, Kusrin membawa contoh dua  televisi ukuran 14 inci, dan 17 inci.

Televisi rakitan Kusrin tak pelak mengejutkan Presiden, karena terlihat sudah professional dan benar-benar siap dilempar ke pasar bersaing dengan televisi bermerk lainnya produksi perusahaan besar di Indonesia. Selain SNI, televisi ini juga sudah mempunyai brand dan dikemas dalam kardus yang menarik. Tak ketinggalan, televisi bermerek Maxreen tersebut dilengkapi dengan remote control dan kartu garansi.

Kusrin mampu menjual 'televisi rakyat'  dengan harga terjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan harga di badrol Rp 400 rb-500 rb, televisi racikannya laris manis. Tak heran omset perharinya mencapai lebih dari Rp 75 juta.

Presiden Jokowi sangatlah antusias dan memberikan dukungan besar terhadap peluang usaha yang diupayakan oleh masyarakat kecil.  Hal itu sudah dibuktikan sejak menjadi Walikota Solo, yang terus membina, mendukung dan memberikan kemudahan bagi para pelaku UKM, antara lain pengrajin, PKL, dll.  Kreatifitas yang terus tumbuh dari sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) memberikan peluang usaha sejenis terus tumbuh dan berkembang besar.

Dan yang terpenting, televisi  rakyat bermerk Maxreen tidak hanya televisi untuk kalangan menengah ke bawah tetapi juga memudahkan masyarakat mendapatkan akses Informasi.

_Solo, 25 Januari 2016_

 

sumber foto : detik.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun