Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Buka Bersama di Rumah: Lebih dari Sekadar Makan, Ini Tentang Kebersamaan

16 Maret 2025   10:10 Diperbarui: 16 Maret 2025   10:10 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buka puasa bersama(SHUTTERSTOCK/Odua Images)

Buka Puasa di Rumah: Lebih dari Sekadar Makan, Ini Tentang Kebersamaan

Bagi pribadi berkumpul dengan anggota keluarga adalah momen yang penuh bahagia. Dengan rutinitas anak yang masih sekolah dan tidak tinggal di rumah begitu halnya pasangan yang kerja membuat momen istimewa menjadi penuh kenangan. Kebersamaan yang terpisah jarak dan waktu menjadikan banyak kisah di meja makan. Tak hanya itu, menu yang telah dibuat dengan melibatkan anak-anak yang kini telah tumbuh menjadi anak remaja terasa lebih bermakna. Ada harapan semoga kelak keluarga yang dibangun penuh dekapan kehangatan dan kelimpahan kasih sayang.

Bukan sekadar menu yang dihidangkan tapi bentuk syukur atas jerih payah menyuguhkan. Tak ada komplain tentang makanan yang dibuat tapi bagaimana yang menikmati makanan yang ada dengan penuh penghargaan. Penghargaan itu sebagai bentuk ucapan terima kasih yang luar biasa atas dedikasi mempersiapkan menu dari mengolah hingga bahan makanan itu siap disajikan. Namun, di balik itu bukan hanya soal makanan yang disajikan, namun ada kebersamaan, kasih sayang, dan makna di balik setiap suapan.

Dari meja makan tersebut banyak nilai yang bisa kita ajarkan kepada anak bahwa buka puasa tidak selalu mewah, tempatnya tidak harus di restoran. Tapi bagaimana kita mengolah suatu keadaan menjadi kebersamaan yang lebih intim dan hangat. Tak hanya itu, buka puasa bersama anggota keluarga memberikan kesempatan untuk berkumpul dan berkisah yang selama ini jarang bisa terpenuhi.

Momen ini tentu momen penuh makna. Orang tua dapat bertanya kepada anaknya mengenai pengalaman buka puasa di pondok pesantren dan sekolah boarding school, serta sang pasangan berbuka dengan teman sekantornya selama kerja. Dengan banyak kisah tersebut setidaknya ada perasaan lega, melepas lelah, dan saling mendukung untuk perkembangan pendidikan, karier, dan tentu motivasi menjalani ibadah puasa.

Tak hanya itu, makanan yang dibuat melalui sentuhan anak dan ibu dapat memastikan lebih sehat dan terjaga kualitasnya sebab memilih dari bahan-bahan yang sehat dan menghindari makanan yang berlebihan seperti minyak dan gula. Dengan menyediakan sendiri kita bisa mengajarkan kepada anak pentingnya hidup hemat dan menghindari pemborosan dengan tidak membuang makanan yang ada sia-sia sebab disesuaikan dengan porsi yang disiapkan berdasarkan kebutuhan keluarga.

Meskipun tampak sederhana yang terdapat di meja makan tapi mengandung nilai kesederhanaan dan penuh kebersamaan. Dari meja makan seluruh anggota keluarga akan belajar menghargai makanan, memahami makna berbagi dengan saling menawarkan dengan memuji masakan, dan menikmati waktu bersama tanpa fokus yang lainnya. Selain itu, pengajaran yang lain menu yang tersaji dapat memberikan pengajaran pada anak bahwa menu yang sederhana sekalipun dapat membantu tetap fokus pada esensi Ramadan sehingga tidak perlu banyak menguras kantong untuk menyediakan keinginan yang tak pernah ada ujungnya. Sehingga anggaran yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Berdasarkan pengalaman pribadi tentu tak ingin melewatkan momen buka bersama keluarga tanpa berkesan. Kita bisa melakukan sedikit cara sederhana agar hasil sederhana memiliki dampak besar, yakni

  1. Menyiapkan menu sederhana tapi memiliki kesan istimewa dengan melibatkan anggota keluarga

Saat anggota keluarga memiliki kontribusi dengan membuang ego pada gawai tentu membuat orang tua bangga. Pengajaran tentang nilai karakter di sekolah berdampak dengan memiliki kepekaan dan empati kepada orang tua. Anak dengan kesadaran tinggi berkomunikasi kepada orang tua menu apa yang akan dibuat meskipun tidak perlu mewah atau berlebihan, cukup makanan itu sehat, nutrisi, dan disukai keluarga. Apalagi dibuat dengan penuh cinta maka hasil setiap suapan menjadi pelengkap yang menambah suasana penuh kehangatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun