Mohon tunggu...
Subejo PhD
Subejo PhD Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi dan Peneliti

Dosen dan Peneliti Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Post-Truth Era: Mempertanyakan Eksistensi Kepakaran

25 Mei 2019   18:30 Diperbarui: 12 Juni 2019   08:54 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS/DIDIE SW)

Urgensi Keterlibatan Pakar
Minimnya kehadiran  pakar dalam ruang-ruang publik media baru menyebabkan isi dan arus informasi semakin tidak terkontrol. Publik akan menganggap suatu informasi baru sebagai sebuah kebenaran jika secara masif terus menerus diterima dan akan lebih dramatik jika dikaitkan dengan isu-isu menyangkut SARA yang sangat potensial untuk mempengaruhi suasana emosionalnya.

Informasi yang sumir bahkan hoaks namun disebarkan dan diendorse para pesohor baru yang banyak pengikutnya juga akan mempengaruhi psikologis publik sehingga bisa dianggap sebagai kebenaran tanpa perlu cross check pada pakar kompeten.

Kini saatnya bagi para pakar untuk lebih sering tampil dan memanfaatkan media baru sehingga gagasan-gasannya bisa kembali mewarnai keingintahuan dan minat publik. Akan menjadi kesalahan pakar jika membiarkan ruang-ruang publik terus menerus dijejali dengan hal-hal yang bisa menyesatkan publik sendiri.

Ketika isu dan keterlibatan pakar mewarnai wacana di media sosial akan menjadi pesaing kuat bagi wacana yang tidak logis dan tidak berdasarkan pada fakta empiris.

Diperlukan adaptasi dari kepakaran sehingga tidak kaku, formal dan instruktif. Cara pengemasan ide-ide kepakaran dengan menyesuaikan dinamika media sosial dan fleksibilitas tinggi akan menjadi pertimbangan penting bagi publik dalam memahami dan menilai isu-isu strategis yang berkembang. Ketika logika publik bisa menerima dengan baik, maka ide-ide kepakaran akan menjadi ide yang diikuti dan dibenarkan publik.

Sejalan dengan gagasan Tom Nichols, juga urgen untuk membangkitkan kembali kolaborasi antara para pakar dengan jurnalis profesional. Pada masa lalu para jurnalis profesional yang sangat kompeten merupakan jembatan untuk mendiseminakan berbagai hal kepakaran yang menyangkut isu-isu kehidupan dan kepentingan publik melalui berbagai karya jurnalistiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun