Mohon tunggu...
Subarkah Bin Maridjan
Subarkah Bin Maridjan Mohon Tunggu... -

Rumah Kesabaran dan Persahabatan. Begitulah saya ingin menamakan setiap jengkal tanah tempat saya melangkah. Kesabaran tak mengenal batas. Saya sangat mencintai dan ingin merengkuh kesabaran setiap saat. Pernah menjadi wartawan kampus sewaktu mahasiswa, wartawan harian umum ketika mulai mengenal dunia kerja. Kini hanya menulis untuk memupuk kesabaran diri sendiri. Karena itu saya kagum pada setiap orang yang mampu melakukan dua hal sekaligus; menulis dengan menarik dan berbicara dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peti Mati, Pengalihan Isu Politik yang Memuakkan

6 Juni 2011   04:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:49 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pagi ini sejumlah media menerima kiriman peti mati.

Seperti diberitakan, dalam peti mati yang salah satunya dikirim untuk General Manager Business Kompas.com Edi Taslim, Senin (6/6/2011) pagi ini, terdapat  tulisan www.restinpeacesoon.com di kertas yang disematkan pada sebatang mawar putih.

Dari penelusuran Kompas.com, pemilik situs tersebut adalah Dukha Ngabdul Wasih, yang beralamat di daerah Kampung Pulo, Cengkareng Jakarta. Saat dihubungi, telepon selulernya selalu bernada sibuk. Adapun situs www.restinpeacesoon.com sendiri saat diakses hanya ada tulisan under construction alias masih kosong melompong.

Menurut saya, pengiriman peti mati tersebut hanyalah pengalihan isu-isu politik yang ada.

Tetapi dengan cara yang sangat memuakkan dan norak. Apalagi ketika lebih dari satu media yang mendapat kiriman. Artinya tidak ada fokus yang dituju. Kalau mau protes pemberitaan, rasanya tidak juga tepat. Karena rasanya tidak ada berita yang tidak berimbang.

Sebenarnya kita muak dengan pengalihan-pengalihan isu politik yang seperti ini. Kita seperti dibohongi oleh mereka yang punya uang, oleh mereka yang punya kekuasaan. Kita sudah terlalu stress dengan pengalihan-pengalihan isu yang seperti ini yang jadi menu sarapan pagi, santapan waktu siang, pandangan di sore hari, dan bahkan pengantar tidur.

Semoga lahir pemimpin negara yang tidak senang pengalihan-pengaligan isu. Karena sesungguhnya pengalihan isu hanyalah kerja orang yang tidak punya kerja, tidak punya prestasi, bingung sendiri dan sebentar lagi akan sembunyi di sel.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun