Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai kebajikan sebagai Pemimpin.
      Pengalaman saya mengikuti pembelajaran pada minggu ini masih sangat minim karena materi yang saya dapatkan baru mulai dari diri dan eksplorasi konsep tetapi karena dijadwal harus mengirim tugas ini, jadi jurrnal refleksi dwi mingguan harus ditulis dengan pengetahuan yang sangat sedikit yang biasanya jurnal dwi mingguan ini dikerjakan setelah elaborasi pemahaman bersama instruktur.
      Penerapan aksi nyata untuk modul ini yaitu mengaitkan setiap peristiwa yang terjadi baik di sekolah ataupun di dalam kehidupan sehari hari bahkan ketika menonton televisi sayapun mengaitkannya dengan modul ini yaitu prinsip pengambilan keputusan yang diterapkan dalam tiap kasus yang terjadi.
      Peristiwa yang saya alami misalnya pagi ini yaitu ketika membaca sebuah WAG sekolah dimana terjadi perbedaan pendapat antara rekan-rekan guru yang mengenai redaksi misi sekolah dimana kepala sekolah yang akan memutuskan redaksi mana yang akan digunakan. Sedangkan aksi nyata di dalam kelas saya melakukan kilas balik kejadian yang kemarin terjadi di kelas dimana ketika murid-murid saya ingin tampil dalam pentas saat kegiatan sabtu budaya. Keputusan yang saya ambil dengan mengaitkan ke materi yang saya dapatkan yaitu dilemma etika paradigm rasa keadilan lawan kesetiaan dengan prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).Â
Hambatan atau kesulitan dalam penerapan aksi nyata yaitu ketika memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang saya harapkan orang lain lakukan terhadap saya dengan memegang nilai-nilai kebajikan universal. Kendala yang saya hadapi saya atasi dengan melakukan refleksi diri dan banyak bertanya ke rekan ataupun kepala sekolah yang mungkin menghadapi kendala yang sama dengan saya ataupun saya berkolaborasi dengan rekan. Sayapun juga melakukan keputusan dengan memegang nilai kebajikan universal yang akhir dari keputusan itu adalah berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Perasaan saya selama pembelajaran berlangsung adalah bahagia dan gembira dengan ilmu yang sangat bermanfaat apalagi berkaitan dengan kehidupan sehari-hari bagaimana membuat keputusan dengan dilema etika yang dihadapi. Sering kali dalam pengambilan keputusan terutama di dalam kelas, karena kasusnya misalnya berulang-ulang dengan pengalaman sebagai guru yang senior tentu permaslahan yang dihadapi sering kali sama sehingga pengambilan keputusan untuk kasus yang sama lebih mudah saya lakukan tetapi jika diingat kembali sebelum mendapatkan materi modul ini, pengambilan keputusan yang saya lakukan jika saya ragu sering saya lakukan konsultasi dengan rekan kerja.
Pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini yaitu menjadikan diri saya pribadi ataupun individu yang lebih bijak lagi dengan hasil akhir bagaimana saya bisa membuat keputusan yang berpihak pada murid dengan kebajikan universal dan dapat saya pertanggung jawabkan terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang saya ambil dalam sebuah situasi yang mudah ataupun situasi sulit.
Hal serupa di masa depan yang dapat saya lakukan dengan lebih baik yaitu membuat keputusan dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap kasus itu dengan mengacu dan menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan yang sudah dipelajari dalam modul ini. Tindakan yang saya lakukan juga dengan melakukan kolaborasi dengan rekan bahkan jika diizinkan kepala sekolah saya ingin melakukan pengimbasan tentang modul ini sehingga saya juga dapat semakin memahami isi dari modul ini.
