Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang melaksanakan Sekolah Lapang Tani (Tahap I) melalui program IPDMIP yang dilaksanakan di kelompoktani Use Desa Buttu Sawe Kecamatan Duampanua, Rabu (03/08/2022.
M. Syukur Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang hadir sebagai narasumber yang membawakan materi dengan judul Pengendalian Dini terhadap OPT Â disambut cukup antusias oleh para petani peserta walaupun kedatangannya sedikit terlambat.
Kepala Bidang yang paling sering berada dilapangan ini menjelaskan bahwa organisme pengganggu tanaman (OPT) yang menjadi momok dan selalu ditemukan pada setiap musim tanam di Kabupaten Pinrang adalah hama tikus dan penggerek batang.
"Sesuai arahan bapak Bupati, yang memerintahkan kami untuk selalu mengajak dan bersama-sama petani melakukan pengendalian hama secara dini utamanya untuk hama tikus, dengan tujuan petani dapat meminimalisir serangan hama pada saat telah ada pertanaman." kata M. Syukur.
Di depan semua peserta, M. Syukur juga mengatakan bahwa padi bukanlah tanaman air tetapi membutuhkan air, artinya airnya cukup macak-macak atau tinggi air maksimal 15 cm. Â Olehnya itu, perlu diterapkan sistem pengairan menggunakan selang/pipa dan ini pernah diuji coba pada salah daerah di kecamatan langnga. Hasilnya cukup menggembirakan petani.
"Petani yang tergabung dalam kelompoktani use ini patut bersyukur," lanjut M. Syukur, "karna tidak semua kelompoktani masuk dalam wilayah kerja dari program IPDMIP. Dimana pada kegiatan ini, petani diberikan kesempatan untuk  berhasil dengan peluang yang ditawarkan oleh program ini."
Tujuan utama dari setiap program yang telah dicanangkan oleh Kementrian Pertanian adalah meningkatkan taraf hidup para petani menuju sejahtera termasuk untuk program IPDMIP ini, olehnya itu perlu diapresiasi dan dilaksanakan dengan baik agar bisa memenuhi harapan tersebut.
"Untuk itu, saya berharap agar para peserta sekolah lapang tani ini untuk dapat menyimak dengan baik setiap materi yang dibawakan oleh narasumber dan mengaplikasikannya pada lahan masing-masing agar produksinya bisa lebih baik dari sebelumnya."
Diakhir arahannya, M. Syukur menginformasikan kepada petani bahwa bidang penyuluhan memiliki tenaga lapang yang dinamakan buser OPT, tujuannya tidak untuk menangkap orang atau petani, tetapi untuk menangkap tikus dan mengendalikan hama yang meresahkan petani.