Mohon tunggu...
Suara Pelajar
Suara Pelajar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Muda yang Membuat Perubahan

25 Maret 2018   07:14 Diperbarui: 25 Maret 2018   08:42 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap 21 April bangsa Indonesia merayakan hari Kartini, Kartini menjadi perempuan yang dikagumi masyarakat Indonesia. Berkat perjuangannya terhadap pembebasan perempuan dari hukum adat dan melawan penindasan penjajah membuat kartini menjadi perempuan pahlawan bangsa. Karena dedikasinya terhadap perubahan wajah pendidikan perempuan serta perubahan arah pendidikan secara keseluruhan, wajar jika Ahmad Mansur Suryanegara mengatakan bahwa kartini merupakan pelopor pembaharuan Pendidikan Nasional.

Usia kartini ketika melakukan perjuangan adalah 20 tahun, diusianya yang relatif muda, kartini menjadikan dirinya sebagai pembuka kesadaran perempuan dan rakyat Indonesia dari ketidaktahuan.

Setiap langkah yang dilakukan Kartini selalu menggunakan Al-Qur'an sebagai landasan, mulai dari kedudukan perempuan, filosofi pendidikan dan dasar perjuangan akan diawali dengan dalil Al-Qur'an. Kartini menyadari bahwa hukum adat istiadat (pingit) dan penjajahan politik Kerajaan Protestan Belanda berdampak kepada kemunduran martabat perempuan, pembodohan dan penindasan rakyat.

Masalah politik dan sosial yang melanda masyarakat Jawa membuat tekad kartini untuk berjuang semakin kuat, hal ini terbukti dengan surat yang ditulis Kartini kepada sahabatnya, Stella: "Aku hendak, aku mesti menuntut kebebasanku. Stella aku hendak perdengarkan kepadamu. Manakah aku akan menang, bila tiada berjuang. Manakah aku akan mendapatkan, bila aku tiada mencari. Tiada perjuangan tiada kemenangan; akan berjuang. Stella, aku akan merebut kemerdekaanku. Aku tidak gentar karena keberatan dan kesukaran, perasaanku aku cukup kuat mengalahkan semuanya itu". (23 Agustus 1900)

Pemuda dan Sejarah

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa "Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun". Dari definisi UU Nomor 40 tahun 2009 tersebut pemuda adalah generasi yang berusia dari umur 16 sampai dengan 30 tahun, karena perjuangan Kartini waktu itu dilakukan ketika usianya memasuki 20 tahun maka Kartini layak kita sebut sebagai pemuda. Kartini menjadi simbol pemuda dan perubahan, perjuangan yang dilakukan Kartini membawa harapan pembebasan rakyat dari cengkraman penindasan penjajah.

Menurut Taufik Abdulah pemuda adalah individu yang mempunyai karakter yang dinamis namun bergejolak dan optimis, tetapi belum memiliki cara untuk mengendalikan emosi agar stabil. Taufik Abdulah melanjutkan bahwa pemuda mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki generasi tua dan generasi anak-anak.

Pemuda mempunyai kemurnian idealisme dalam berjuang, berani melangkah, terbuka terhadap hal baru, semangat untuk mengabdi, kreatif, punya inovasi, gagasan baru, keteguhan janji dan bersikap mandiri.

Pernyataan Taufik Abdulah tentang pemuda diatas memang cukup beralasan misalnya kemurnian idealisme dalam berjuang. Dalam bukunya Menemukan Sejarah, Ahmad Mansur Suryanegara menceritakan tentang idealisme yang tinggi dari pemuda, Haji Oemar Said Tjokroaminoto adalah contoh pemuda yang teguh pendirian. Ketika HOS Tjokroaminoto merintis gerakan Sarekat Islam usia HOS Tjokroaminoto saat itu masih tergolong usia pemuda yaitu 29 tahun.

Ada lagi misalnya Bung Karno dan Bung Hatta. Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia pada 4 juni 1927 di Bandung ketika usianya 27 tahun. Bung Hatta pun demikian, pada Kongres Demokrasi di Bierville 15 Agustus 1926 sebagai delegation Asiatique, disana Bung Hatta berjuang untuk menentukan nasib sendiri dan memperkenalkan nama Indonesia sebagai pengganti dari nama Hindia Belanda, pada Kongres itu usia Bung hatta 24 tahun.

Dalam sejarah Islam Ali bin Abi Thalib adalah pemuda yang mempunyai idealisme tinggi, pemberani dan rela mengabdi. Di sebagian riwayat menjelaskan bahwa Ali masuk Islam ketika usianya 13 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun