Walau bukan berasal dari tradisi di Indonesia, Hari Valentine kerap digunakan oleh brand, marketers, dan beberapa pihak terkait lainnya sebagai momen untuk mengomunikasikan kampanye mereka. Pada hari tersebut, tema kasih sayang merebak hampir di semua tempat.
Rasa kasih sayang umumnya ditujukan kepada sosok yang dianggap paling berharga, paling dihormati, dan paling dicintai. Menunjukan rasa itu dengan berbagai bentuk dan cara menjadi hal yang paling umum untuk brand kampanyekan.
Warna merah, merah muda, bentuk hati, bunga, cokelat, boneka menjadi bagian-bagian umum dari dekorasi kampanye brand yang ikut berpartisipasi merayakan Hari Kasih Sayang ini. Well, tidak ada yang salah dengan hal tersebut.
Akan tetapi, apakah kampanye dengan komunikasi seperti itu masih relevan di tahun ini?
Berangkat dari keresahan tersebut, StratX KG Media melakukan studi singkat dengan metode survey online dan mendapatkan 136 responden di mana mayoritas adalah perempuan (55,88% dan laki-laki (44,12%) saja. Kebanyakan dari mereka tinggal di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Kami menemukan berbagai insight menarik yang berpotensi menjadi landasan untuk brand dalam menyusun strategi komunikasi yang berhubungan dengan masa ini.
Mari Bicara Soal Kasih Sayang
Mendefinisikan sebuah perasaan sepertinya menjadi hal yang menantang untuk hampir semua orang, apalagi mendefinisikan kasih sayang. Akan tetapi, kami menemukan berbagai respon yang menarik dari audience di dalam studi ini ketika diminta untuk menjawab apa itu kasih sayang.
Mayoritas dari mereka mengemukakan bahwa kasih sayang adalah berbagai macam bentuk perasaan. Yang paling utama adalah rasa tulus. Mayoritas audience menjawab rasa tulus (18%) sebagai definisi kasih sayang. Hal ini bisa diinterpretasikan bahwa rasa tulus merupakan rasa yang diprioritaskan untuk mengemukakan kasih sayang.
Bicara soal makna kasih sayang tentu tidak akan berjauhan dengan bagaimana bentuk kasih sayang itu sendiri. Mayoritas audience menyatakan bahwa memberi perhatian (45%) dan mau mendengarkan keluh kesah (12%) adalah bentuk kasih sayang yang paling mudah dilakukan.
Mereka menyatakan hewan atau binatang peliharaan (63%) juga bisa menjadi target untuk menerima kasih sayang. Lebih menariknya lagi, mereka juga sepakat bahwa lingkungan (31%) juga bisa menerima kasih sayang dari mereka. Poin ini begitu menarik bahwa subjek penerima kasih sayang ternyata tidak hanya manusia, tetapi bisa bentuk apapun. Insight ini bisa ditandai oleh brand sebagai landasan untuk membuat strategi komunikasi yang berbeda dengan yang lainnya.
Bentuk Selebrasi di Hari Kasih Sayang
Setelah mengetahui bagaimana pendapat audience tentang makna kasih sayang dan siapa yang berhak menerima kasih sayang tersebut, hal selanjutnya yang bersinggungan adalah bagaimana cara mereka merayakan hari kasih sayang ini.