Mohon tunggu...
Kapten Jack Sparrow
Kapten Jack Sparrow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Instagram: stvnchaniago, Email: kecengsc@gmail.com, Youtube: FK Anime,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Spoiler Tokyo Revengers Chapter 222: Tewas Tertembak, Selamat Tinggal Draken!

14 September 2021   15:35 Diperbarui: 14 September 2021   15:37 3604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kematian Draken di Tokyo Revengers chapter 222. (Sumber: Twitter @tomikashii)

Bagi teman-teman penggemar manga Tokyo Revengers, penulis sarankan untuk menyiapkan sekotak tissue saat membaca manga Tokyo Revengers chapter 222 yang diperkirakan terbit tengah malam nanti, atau subuh besok (15 September 2021). Seperti yang bisa teman-teman lihat di judul, manga Tokyo Revengers chapter 222 akan berisi kematian dari salah satu karakter favorit kita, yakni Ryuguji Ken alias Draken.

Sebelum masuk ke spoiler Tokyo Revengers chapter 222, penulis ingin memberikan disclaimer terlebih dahulu, bahwa informasi yang akan penulis bagikan berasal dari sumber yang baru pertama kali penulis kutip. Jadi, kebenarannya belum bisa dipastikan 100%, jadi jangan terlalu berekspektasi bahwa isi chapter 222 nanti akan sama persis seperti yang penulis bagikan. Nah kalau sudah, mari kita masuk ke pembahasannya.

Melanjutkan ending di chapter 221 kemarin, kita akan diperlihatkan sosok Draken yang tergeletak lemas di tanah, seakan dirinya siap untuk mati. Dikatakan bahwa Draken terjatuh ke tanah akibat tiga peluru yang bersarang di dada dan perutnya. Namun, belum bisa dipastikan apakah peluru tersebut berasal dari pistol anggota Rokuhara yang mengincar Takemichi atau bukan. Jadi, ada kemungkinan bahwa Draken memang sudah tertembak sebelum sampai ke tempatnya Takemichi.

Kemudian di panel selanjutnya, diperlihatkan Draken pun nampak perlahan kehilangan pendengarannya, ditambah hujan yang begitu deras. Tak hanya itu, Draken pun tidak bisa menggerakkan tangannya sesuai keinginannya. Ia juga berkata, bahwa pandangannya mulai kabur dan ia hanya melihat langit yang samar-samar.

Lalu, Draken mendengar suara yang memanggilnya, yang ternyata adalah suaranya Takemichi. Draken melihat Takemichi yang panik dan meminta Senju untuk menelepon ambulans, sementara Takemichi sendiri melayangkan senyuman ke arah Draken sembari berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Draken pun tersenyum melihat Takemichi yang begitu peduli padanya, dan bergumam sembari menatap langit, "Aku akan mati" kata Draken. Air mata pun membanjiri wajah Takemichi setelah mendengar kata-kata tersebut. Takemichi kembali mengatakan bahwa Draken tidak akan mati dan mereka akan melanjutkan (perang 3 dewa), karena ia percaya Draken adalah Draken dan ia pasti bisa selamat.

"Takemichi, jangan salahkan dirimu lagi. Ini bukan karena kau yang terus kembali ke masa lalu, berjalanlah maju" kata Draken. Lalu Draken melanjutkan sambil tertawa "Ini adalah hidup yang kau berikan untukku Takemichi, dan sekarang aku akan mati demi dirimu".

Takemichi tidak bisa lagi membendung air matanya yang terus mengalir. Draken pun bertanya apa Takemichi mengerti yang ia katakan barusan, dan Takemichi pun hanya menganggukkan kepalanya. Draken pun lalu bercerita mengenai masa lalunya saat masih berada di bangku SD.

Takemichi terlihat kaget setelah ia mendengar Draken berkata kalau sewaktu duduk di bangku SD Draken sering berkelahi dan sering kalah. Draken juga berkata bahwa ia selalu bertarung menghadapi orang yang lebih tua dengan harapan ia dapat menjadi dewasa juga.

Dan ketika Draken kalah, dia hanya akan berguling-guling di tanah dan melihat ke langit sembari berkata bahwa ia tidak peduli. Dengan melakukan hal tersebut, Draken mengaku bahwa ia merasa jauh lebih baik. Takemichi mengangguk dan mengeringkan air matanya, ia mengerti apa yang Draken maksud.

"Mikey tidak tau surga yang kukatakan tadi (perasaan ketika kalah dan menatap langit)), karena ia tidak pernah kalah" kata Draken. Draken juga berkata bahwa sangat tidak menyenangkan ketika kita tidak pernah kalah. Dan keadaan menjadi sunyi, sebelum Draken kembali melanjutkan kata-katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun