Mohon tunggu...
Stephen Sihombing
Stephen Sihombing Mohon Tunggu... Pemuka Agama - mengabdi bagi kemanusian dengan keteladanan Yesus

mengembangkan narasi iman bagi kebahagiaan umat http://sgrsihombing.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahun Baru Hidup Baru

10 Januari 2021   05:59 Diperbarui: 10 Januari 2021   05:59 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo: https://www.canva.com

Bacaan: 2 Tawarikh 29:1-11

Saudara yang dikasihi Allah,
Puji syukur kepada Allah Bapa yang menyertai kita memasuki tahun 2021. Kita percaya ada rancangan Allah yang besar dan indah untuk kita kerjakan sepanjang tahun ini. Hari ini tema pemberitaan firman Tahun Baru, Hidup Baru dalam Tuhan. Hal baru seperti apakah yang bisa kita lakukan menjalani tahun 2021 agar kita hidup berkenan bagi Allah dan keluarga kita diberkati.

Hizkia menjadi raja Yehuda dalam usia relatif muda, 25 tahun. Ayahnya, raja Ahas disebut sebagai raja yang jahat di mata Tuhan. Raja Ahas hidup dalam penyembahan berhala dan bahkan mempersembahkan anak-anaknya bagi dewa dewi Kanaan. Kejahatannya menjadikan bangsa Israel hidup dalam kehancuran. Raja Ahas seperti dicatat dalam 2 Tawarikh 28:24 benar-benar menyakiti hati Tuhan sebab Ahas mengumpulkan perkakas-perkakas rumah Allah dan menghancurkannya. Ia menutup pintu rumah TUHAN, lalu membuat mezbah-mezbah bagi dirinya di segenap penjuru Yerusalem.  Tidak ada perbuatan yang baik dari Raja Ahas!

Hizkia berbeda dengan ayahnya, Raja Ahas. Hizkia berarti Yahwe adalah kekuatanku. Hizkia dikatakan melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Apakah yang benar yang dilakukan Hizkia? Hizkia melakukan pembaruan rohani dalam kehidupan umat. Hizkia membuka pintu-pintu rumah Tuhan yang selama masa ayahnya ditutup dan memperbaiki kerusakan-kerusakannya. Hizkia juga mengumpulkan para imam dan orang-orang Lewi untuk menyelenggarakan ibadah yang benar kepada Allah; untuk mempersembahkan korban bakaran dan keselamatan; untuk mengucap syukur dan menyanyikan puji-pujian bagi Allah. Hizkia menjadi teladan yang baik bagi umat untuk memberi persembahan persepuluhan, dan persembahan-persembahan kudus bagi kemuliaan Allah (31:12).  Dalam pasal 31, dicatat bahwa Hizkia yang memimpin upaya meremukkan segala tugu berhala, menghancurkan segala tiang berhala, dan merobohkan segala bukit pengorbanan di seluruh daerah kekuasaannya.

Pembaruan kehidupan rohani yang dilakukan Hizkia menjadi petunjuk dan inspirasi bagi kita secara pribadi dan keluarga menjalani tahun 2021.
Pertama, Hizkia menyadari hal utama dari kehancuran bangsa Israel: kehidupan dosa yang menyakiti hati Tuhan. Perilaku nenek moyang yang tidak setia kepada Allah dengan  melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, benar-benar mendatangkan penderitaan hebat bagi bangsa Israel. Tidak banyak hal yang dapat diceritakan tentang kehidupan yang diberkati. Hizkia memperlihatkan bahwa ketidaksetiaan nenek moyang mereka hanya membawa malapetaka. Karena itu penyembahan yang benar kepada Allah yang pertama-tama harus dilakukan. Pertanyaannya: apakah hal pertama yang kita kerjakan di tahun yang baru? Sebagai umat Tuhan jelas beribadah, memuji dan mengucap syukur kepada Allah dalam kasih Tuhan Yesus.
Hizkia membuka pintu-pintu Rumah Tuhan yang selama ini tertutup agar Allah hadir dengan terangNya melenyapkan segala kegelapan. Kita percaya Yesus adalah Terang yang sesungguhnya  datang menerangi setiap orang , tetapi manusia ternyata lebih menyukai kegelapan sebab perbutan-perbuatan mereka jahat (Yohanes 3:19). Yesus adalah Terang dunia (Yoh 8:12) agar kita memiliki terang hidup yang sesungguhnya dan tidak lagi berjalan dalam kegelapan. Mari saudaraku kita membuka hati dan pikiran kita untuk diterangi  kasih Tuhan sehingga kita dapat mengerjakan banyak hal yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan.

Yang kedua, kita diingatkan untuk mengeluarkan kecemaran dari tempat kudus. Segala yang jahat tidak boleh lagi disimpan, dikenang, dipelihara apalagi disembunyikan di hadapan Tuhan. Alkitab berkata kita tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon: segala yang kita puja dan utama (Matius 6:24). Terang itu menguasai kegelapan dan bukannya kegelapan menguasai terang. Jika Tuhan Yesus tidak menjadi yang utama maka kita akan hidup terus menerus dalam kegelapan. Tidak ada hal baru yang bisa kita kerjakan untuk memberkati keluarga kita; memberkati persekutuan kita; memberkati bangsa dan bnegara kita.  Dalam 1 Tesalonika 4: 7 dikatakan bahwa Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar melainkan apa yang kudus. Mari kita buang segala perbuatan jahat baik dalam pikiran, perasaan dan perbuatan. Mari di tahun yang baru, kita menjadi manusia baru yang diperbarui Roh Kudus sehingga segala kecemaran harus dihancurkan dan sepenuhnya kita menjadi milik Tuhan Yesus. Tuhan Yesus akan memberkati kita sepanjang tahun ini jika kita hidup benar dan setia beribadah padaNya. Selamat tahun baru. 

****

Khotbah tahun baru, 1 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun