Mohon tunggu...
Stephen Sihombing
Stephen Sihombing Mohon Tunggu... Pemuka Agama - mengabdi bagi kemanusian dengan keteladanan Yesus

mengembangkan narasi iman bagi kebahagiaan umat http://sgrsihombing.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Khotbah Malam Natal 24 Desember 2018

24 Desember 2018   13:21 Diperbarui: 24 Desember 2018   13:32 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saudara yang dikasihi Tuhan,
Puji syukur jika malam ini kita dapat bersekutu bersama untuk mengucap syukur dan merenungkan kasih Allah yang telah datang menjadi Juruselamat melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Kita bersyukur bahwa Allah peduli atas hidup manusia sekarang dan di masa yang akan datang. Kita bersyukur bahwa Allah menyatakan karya selamatNya kepada mereka yang mengasihiNya.
***
Kota Nazaret, adalah desa kecil di Galilea, tempat dimana Maria menerima pesan dari malaikat dan tempat Yesus bertumbuh menjadi besar selama 30 tahun. Ada anggapa bahwa tidak ada sesuatu yang baik datang dari wilayah Galilea (Yohanes 1:46). Bahkan Tuhan Yesus sendiri ditolak (Lukas 4:29) dan karena ketidakpercayaan mereka tidak banyak mujizat terjadi di sana (Matius 13:58).
***
Justru di desa Nazaret itu, malaikat Tuhan datang. Utusan Allah Mahakuasa yang ditugaskan menyampaikan pesan sorgawi: Allah mengasihi manusia dan karena kasihNya Allah menjadi manusia untuk menebus manusia yang berdosa dan menyelamatkan manusia dari kutuk dosa dan kebinasaan kekal. Kebenaran yang tidak mudah dimengerti oleh pikiran manusia yang terbatas. Kebenarannya ada logika manusia dan ada juga logika iman. Percaya kepada Allah tidak perlu saudara pertentangkan. Saudara percaya orang buta bisa memainkan musik. Atau anjing bisa membantu manusia.
Kepercayaan kepada Allah Mahakuasa bukan hanya tertuju pada firmanNya yang memandu pola hidup kita setiap hari dan interaksi kita dengan sesama. Kepercayaan kepada Allah juga termasuk bagaimana seseorang memberi diri untuk mengerti maksud Tuhan dan terlibat di dalamnya.
***
Maria mendengar dan menerima pesan sorgawi dengan mencari tahu bagaimana karya keselamatan Allah itu terjadi seperti perkataan Maria kepada malaikat : "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" (Luk 1:34) Apakah ada cara lain seorang wanita dapat hamil selain dengan proses biologis suami dan istri? Cara manusia ataukah cara Tuhan?
***
Dalam hal ini kita menjadi mengerti bahwa peristiwa natal merupakan karya Allah bagi manusia. Allah yang berkehendak agar hidup manusia diselamatkan. Malaikat menjelaskan bagaimana kelahiran Yesus terjadi  "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Lukas 1:35).
***
Bukan perkara yang baru, tetapi sudah  terjadi pada Elisabet, perempuan mandul yang hamil oleh kuasa Roh Kudus (Lukas 1:36). Penyampaian malaikat merupakan kehendak Allah yang hanya dapat disikapi dengan iman; dalam percaya penuh; tidak ada keraguan. Maria mengimani apa yang dikatakan malaikat Tuhan: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu  (1:38). Maria  memberi diri  untuk melayani  lewat hidupnya. Maria tidak ragu dengan firman Tuhan yang didengar dan diterimanya. Tidak ada konflik batin. Tidak ada peperangan rohani: mau atau tidak. Siap jadi hamba-Nya.
***
Malam ini kita menyambut Natal Yesus Tuhan kita yang hidup di tengah duka yang terjadi di Serang, Banten dan Lampung Selatan yang terkena musibah tsunami. Beberapa waktu lalu peristiwa yang sama terjadi di Palu, Donggala dan Petobo. Musibah di darat. Musibah di udara sebagaimana jatuhnya pesawat Lion Air. Sungguh air mata manusia jatuh bercucuran. Dukacita datang silih berganti. Tak ada kuasa manusia  dapat mencegah musibah dan menghalangi maut mengerikan. Kita hanya dapat bersimpati dan berdoa agar semua korban.

***
Natal yang kita rayakan meneguhkan iman dan pengharapan kita bahwa Kasih Allah bagi manusia dan kita semua tidak berubah. Allah yang menyelamatkan manusia yang sebenarnya kemuliaannya seperti rumput dan uap yang sebentar kelihatan lalu lenyap. Hidup kita ada dalam pikiran dan perhatian  Allah. Allah tidak menghendaki seorangpun dari kita binasa. Karenanya bukan pada hebatnya manusia; bukan pada kebaikannya ; bukan pada siapa diri kita sebenarnya. Hidup kita sepenuhnya bergantung pada kemurahan Allah. Menjadi sama seperti Maria yang menerima kasih karunia Allah dan mengimani perbuatan Tuhan dengan menjadi hamba Tuhan yang taat. Percaya sebulat hati.
***
Manusia tidak hanya dapat bertemu Tuhan dalam kemalangannya tetapi sebaliknya Allah bersedia menemui manusia untuk memberikan dami sejahtera yang sempurna bagi manusia bukan hanya secara pribadi tetapi bagi semua manusia pada umumnya. Damai sejahtera Allah bagi setiap manusia yang berkenan kepadaNya sebab percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat hidup.
***
Sungguhkah kita yang menyambut Natal Yesus menanggapi kasih Tuhan dengan sikap iman yang teguh? Ataukah kita masih bertanya dan ragu dengan menyalahkan lingkungan sekitar kita;  menyalahkan keluarga kita;  menyalahkan mereka yang bermasalah. Akibatnya kita hidup dalam ketidakpercayaan seperti orang Nazaret. Ketidakpercayaan banyak orang bukan berarti semua yang orang sama. Maria dan Yusuf, Elizabet dan Zakharia merupakan orang-orang yang masih percaya kasih Tuhan  bagi keselamatan manusia.

***
Maria tidak  berhenti dengan perkataan: aku hamba Tuhan, tetapi juga dengan segenap hati mempersembahkan hidupnya dipakai bagi rencana Tuhan. Usianya memang masih muda, dan Tuhan menggunakan masa mudanya untuk karya keselamatanNya. Elisabet yang  berumur dan mandul diberkati untuk melayaniNya.
***
Mari beri hidup kita sepenuhnya untuk melayani Tuhan dengan cara mempersembahkan waktu kita bagi Tuhan; tenaga kita bagi Tuhan; pikiran kita bagi Tuhan; harta kita bagi Tuhan; keluarga kita bagi Tuhan. Jika saudara kita diberkati melayani Tuhan dengan sungguh, semoga menjadi contoh bahwa tidak ada yang mustahil sebab Tuhan memberkati kita dengan perkara luar biasa: melayani Tuhan Yesus. Dengan merayakan Natal, maka kita dapat menjadi pembawa damai bagi sesama dalam keluarga. Selamat Natal saudaraku. Damai dari Tuhan beserta  kita semua. Amin.


Khotbah Malam Natal di jemaat GPIB Bethesda, 24 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun