Mohon tunggu...
Healthy

Cokelat dapat Menyebabkan Kulit Berjerawat?

17 Agustus 2018   18:11 Diperbarui: 17 Agustus 2018   19:40 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Salah satu kondisi kulit yang sangat sering orang derita adalah jerawat. Sekitar 85% populasi yang berusia 11 sampai 30 tahun. Walaupun tidak membahayakan nyawa seseorang, jerawat dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan dapat meninggalkan bekas secara fisik dan psikologis. 

Pengetahuan masyarakat tentang penyebab jerawat masih sangat rendah, tetapi masyarakat pada umumnya percaya bahwa timbulnya jerawat pada kulit dapat disebabkan makanan yang telah dikonsumsi.(1)

Jerawat yang biasa diderita oeh remaja pada dasarnya disebabkan oleh meningkatnya produksi sebum setelah seorang remaja mengalami pubertas. Komedo terbentuk akibat penyumbatan folikel rambut oleh keratin dan sebum. Aktivitas bakteri Propionibacterium acnes pada komedo tersebut mengeluarkan asam lemak dari sebum dan menyebabkan inflamasi.(2)

Sejak dulu, hubungan yang terdapat pada makanan dan jerawat sudah menimbulkan kontroversi.(3) Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 1960-an dan 1970-an tidak dapat ditemukan hubungan apapun antara konsumsi cokelat dan jerawat. Setelah itu, selama beberapa dekade, penelitian untuk mencari hubungan antara konsumsi cokelat dan jerawat jumlahnya sangat sedikit.

Meskipun begitu, para peneliti saat ini kembali tertarik untuk melakukan penelitian yang mencari tahu hubungan antara konsumsi cokelat dan jerawat.(4) Penelitian-penelitian yang baru bahkan memperlihatkan bahwa kondisi jerawat pada remaja bisa saja semakin buruk bila remaja tersebut konsumsi cokelat.(5)

Penelitian-penelitian awal mengenai hubungan konsumsi cokelat pada jerawat yang hasilnya tidak menemukan hubungan apa pun memiliki beberapa kesalahan. Salah satu kesalahan penelitian-penelitian tersebut adalah waktu penelitian yang terlalu pendek untuk pertumbuhan jerawat.

Selain itu, penelitian-penelitian yang lama juga tidak menggunakan kontrol yang baik dan sampel yang digunakan terlalu sedikit. Oleh karena itu, penelitian awal yang tidak menemukan hubungan antara konsumsi coklat banyak yang dikritisi.(3)

Di samping itu, penelitian-penelitian yang menunjukkan hubungan antara konsumsi cokelat masih tidak dapat menjelaskan bagaimana mekanisme cokelat dalam memperparah atau pun menimbulkan jerawat. Pertama, cokelat bisa saja mendukung munculnya jerawat dengan memengaruhi pertumbuhan Propionibacteriumacnes.

Selain itu, munculnya jerawat setelah mengonsumsi cokelat dapat disebabkan juga oleh efek cokelat terhadap modulasi peradangan yang disebabkan oleh bakteri Propionibacteriumacnes. Sebuah penelitian yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan produksi sitokin TNF dan IL-1 dengan Propionibacterium acnes setelah mengonsumsi cokelat.

Namun, tidak dapat ditemukan efek cokelat terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes. Hal ini mendukung pendapat bahwa cokelat memliiki efek pada imunomodulator yang dapat berpengaruh pada timbulnya jerawat.(5)

Meskipun begitu, kebanyakan cokelat yang dijual di pasaran mengandung susu. Banyak penelitian dermatologis telah menunjukkan bahwa susu dapat menyebabkan jerawat. Vongraviopap et al. mengutip dari penelitian Grossi et al. and Wolkenstein et al. bahwa ditemukan hubungan antara mengonsumsi kebanyakan makanan manis, susu, dan cokelat  secara rutin dan timbulnya jerawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun