Mohon tunggu...
Fan.
Fan. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer.

None.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bukan Hanya Penyuluhan, Mahasiswa KKN Undip di Gogik Berikan Aksi Nyata Pencegahan Stunting!

12 Agustus 2022   20:49 Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:00 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungaran Barat — Pencegahan dan penanganan stunting menjadi program prioritas pemerintah tahun ini. Hal itu yang melatarbelakangi UNDIP (Universitas Diponegoro) memasukkan program Stunting sebagai salah satu pilihan program multidisiplin KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tim II KKN Undip memilih stunting sebagai salah satu program multi lantaran urgensi dari pemerintah dan masyarakat desa Gogik sendiri.

Pada tanggal 6 Juli, mahasiswa menyampaikan usulan program kepada Sekretaris Desa Gogik. Program yang mahasiswa usulkan berupa penyuluhan terkait bahaya stunting bagi tumbuh kembang bayi dan balita, namun, Sekdes tidak menyarankan mahasiswa melanjutkan program ini.

"Penyuluhan Stunting sudah sering dilakukan di Desa Gogik, ibaratnya masyarakat Gogik sudah kebal dengan paparan materi, yang lebih dibutuhkan saat ini adalah tindakan nyata yang dapat langsung dirasakan," ujarnya.

Berangkat dari diskusi program kerja dengan Sekdes, mahasiswa tim II KKN UNDIP merancang program kerja pemberian makanan sehat dan bergizi pada anak, dan ikut serta dalam kaderisasi terkait tumbuh kembang bayi dan balita.

Program Kaderisasi


Sekar/dokumen pribadi: Kaderisasi oleh UPTD Puskesmas Ungaran di Desa Gogik mengenai tumbuh kembang bayi dan balita (19/07)/dokpri
Sekar/dokumen pribadi: Kaderisasi oleh UPTD Puskesmas Ungaran di Desa Gogik mengenai tumbuh kembang bayi dan balita (19/07)/dokpri

Kaderisasi diadakan tanggal 19 Juli kemarin, kaderisasi ini merupakan program kerjasama antara UPTD Puskesmas Ungaran, pemerintah Kabupaten Semarang, dan pemerintah Desa Gogik. 

Materi umum yang dipaparkan meliputi penggencaran program BIAN (Bukan Imunisasi Anak Indonesia), vaksin MR (measles dan rubella) bagi bayi hingga anak SD, pemenuhan gizi remaja putri dan ibu hamil, menu makanan sehat bergizi, dan pola asuh orang tua. Sementara itu, paparan materi yang memiliki relevansi dengan keadaan Desa Gogik meliputi pola asuh anak, kurangnya pengetahuan gizi, adanya infeksi, resiko kehamilan, pernikahan dini (kehamilan tidak diinginkan), dan pola makan remaja.

Kepala UPTD Puskesmas Ungaran, Diyah Fitriyani beserta para kader kesehatan Desa Gogik menetapkan pola asuh anak dan pola makan remaja sebagai prioritas masalah yang harus segera ditangani, perhitungan prioritas ini menggunakan metode USG (urgency, seriousness, growth). Gagasan program yang dicetuskan berupa sosialisasi pola asuh dan penyuluhan makanan sehat September mendatang, serta pendampingan pembuatan makanan bergizi dan pengadaan posyandu remaja tahun depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun