Pada tujuh tahun silam, tepatnya 16 April 2004, Korea Selatan mengalami musibah nasional karena adanya kecelakaan yang menimpa salah satu kapal feri Sewol yang mengantar peserta study tour SMA Danwon.Â
Kapal Sewol seharusnya tiba mengantar mereka dari Pulau Incheon menuju ke Pulau Jeju. Sayangnya, sebuah tragedi tak terelakkan, kapal feri Sewol tenggelam di tengah perjalanan.Â
Kapal yang memuat pengumpang berjumlah 476 orang, harus kehilangan 304 penumpang yang tewas, dan 172 orang selamat karena ditolong kapal-kapal nelayan yang saat itu kebetulan melintas.Â
Tragedi tenggelamnya kapal Sewol menjadi salah satu tragedi berat bagi Korea Selatan dan kala itu pemerintah Korea Selatan memberinya sebutan sebagai musibah nasional. Kejadian tersebut hingga hari ini masih diingat.Â
Setiap orang dari berbagai lapisan masyarakat, tokoh besar hingga selebriti papan atas, beberapa dari mereka membuat karya berupa lagu atau film untuk kembali mengenangnya.
Setiap tahunnya, pada 16 April selalu ada peringatan bagi para korban tewas tragedi kapal feri Sewol.Â
Termasuk orang tua korban yang sebagian besar kehilangan anaknya yang kala itu bersekolah di SMA Danwon pada tahun 2004.
Kronologi Tenggelamnya Kapal Sewol
Awalnya, para peserta tur studi dari SMA Danwon berencana berangkat menggunakan kapal feri Sewol pada 15 April pukul 18.30 setempat.Â
Kapal feri Sewol menunda keberangkatannya karena pada malam itu ada kabut tebal dan memutuskan untuk berangkat dari Incheon ke Pulau Jeju pukul 21.00 setempat. Hanya dalam waktu 2,5 jam setelah kapal Sewol berangkat, 476 penumpang harus mengalami situasi gawat darurat.
 Kapal Sewol tenggelam, kapal yang semula menapak lurus di atas air tiba-tiba secara perlahan tenggelam dan menewaskan 304 penumpang yang sebagian besar adalah siswa SMA Danwon.