Mohon tunggu...
Sri wulandari
Sri wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam 45 Bekasi

Welcome to my life🌹 Stay humble, Study hard, and be kind💫

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Penting Pendidikan Islam dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan

9 Juli 2020   12:04 Diperbarui: 9 Juli 2020   12:11 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan menurut wikipedia adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti "menuntun, mengarahkan, atau memimpin" dan awalan e, berarti "keluar". Jadi, pendidikan berarti kegiatan "menuntun ke luar". Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

 Menurut Driakara, definisi pendidikan adalah memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia. Pendidikan merupakan segala kegiatan yang secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah tingkah laku ke arah yang diinginkan. Sedangkan pendidikan islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah sebagaimana islam telah menjadi pedoman bagi seluruh pepek kehidupan manusia.

menurut Abuddin Nata, pendidikan Islam adalah "upaya membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didik yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam."

Peran pendidikan Islam terhadap pendidikan nasional Pendidikan Islam merupakan sistem tersendiri di antara berbagai sistem di dunia ini, kendatipun ada perincian-perincian dan unsur-unsurnya yang bersamaan. Dia merupakan sistem tersendiri, baik tentang cakupannya maupun tentang kesadarannya terhadap detak-detak jantung, goresan hati karsa dan rasa manusia.

Pengaruhnya merupakan sistem tersendiri dalam jiwa dan kehidupan nyata. Di atara pengarunya adalah umat yang pernah  mengagumi sejarah yaitu umat yang memulai karirnya dari sekecil-kecilnya sampai mampu menyebar luaskan ajaranya ke saetero jagat, umat yang betul-betul bercerai-berai dan hampir tidak mejadi umat yang kokoh dan bersatu. Tidak ada tolak bandingnya di bumi, menaklukkan dan menjarah, memakmurkan, membangun menegakkan nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang belum dikenal, baik sebelum maupun sesudahnya, menjadi umat yang terbesar ke seluruh muka menyebarkan cahaya petunjuk, membangun kehidupan ini atas izin Tuhan[1][14].

Menurut Ramayulis, kedudukan pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional adakalanya sebagai mata pelajaran dan adakalanya sebagai lembaga.

Dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 151 memberikan kesan mendalam, bahwa target pendidikan Al-Quran adalah meningkatkan kualitas diri manusia dalam semua aspeknya, baik kaidah, ibadah, akhlak, Spiritual, sosial, pemikiran, maupun jasmani secara menyeluruh dan seimbang sehingga dapat menyampaikan seorang hamba kepada tingkat penghambaan diri secara mutlak kepada Allah Swt.

Sikap duniawi umat pernah terlalu kuat, sehingga Allah perlu memperingatkannya: Dalam surah At-Taubah: 122 rumusan "tiada seharusnya... Semuanya" mengundang isyarat bahwa sikap menduniawi itu tidak terpuji, tetapi harus selalu proporsional. Supaya proporsinya selalu terjaga, perlu dibentuk suatu kelompok yang khusus mendalami agama.

Di dalam bahasa pembangunan sekarang, tugas kelompok itu dapat dirumuskan sebagai pemberi arah dan landasan moral pembangunan fisik material. Namun disinilah permasalahannya, titah Allah tentang penguasaan ilmu dan teknologi dan adanya kelompok yang mendalami pengetahuan agama tampak belum sepenuhnya dilaksanakan oleh umat islam indonesia.

Sebab realitanya, lembaga-lembaga pendidikan negeri hanya mampu menghasilkan manusia pemakai ketimbang pencipta. Memang ada lembaga-lembaga pendidikan dan riset ilmu dan teknologi (IPTEK), namun keberadaannya masih sedikit, dan keberhasilannya terkesan lamban. Dan paling ironisnya menyikapi keadaan tersebut, justru umat islam berlomba-lomba mendirikan lembaga-lembaga yang berlabel islam yang hanya mengajarkan di dalamnya pendidikan agama, dengan doktrinisasi seakan itulah satu-satunya jembatan menuju surga. Akibatnya, lembaga pendidikan umum yang dimiliki mereka jumlahnya dapat dihitung dengan jari, belum lagi persoalan mutunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun