Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

"Gadis Kretek", Antara Cinta, Dendam, Persaingan dan Perjuangan dalam Industri Kretek Dalam Tiga Dekade

9 September 2022   00:00 Diperbarui: 9 September 2022   06:20 4773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel Gadis Kretek yang ditulis oleh Ratih Kumala yang saya baca ini merupakan cetakan kedua, Oktober 2012. Sedangkan cetakan pertamanya, Maret 2012. Saat ini juga sudah ada cetakan ketiga , Agustus 2022 yang kemarin sempat juga menawari preorder untuk novel ini dengan sampul yang berbeda dengan buku yang saya baca ini.  Novel Gadis Kretek diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama dan didukung oleh Djarum Foundation Bakti Budaya. Tandanya kalau Novel Gadis Kretek ini banyak peminatnya.  Karena waktu saya buka aplikasi Ipusnas dan mencari novel ini antrian peminjamnya sampai ratusan, hingga saya urung meminjamnya.

Sebenarnya sudah lama saya tertarik ingin membaca novel ini, namun baru kali ini berkesempatan meminjam di Perpusda Kudus. Apalagi setelah beberapa artis datang ke Kudus untuk melakukan shoting "Gadis Kretek" yang hendak difilmkan, dengan artis-artis ternama seperti Dian Sastrowardoyo, Puteri Marino dan Arya Saloka dan lainnya.

Novel yang ditulis oleh istri Eka Kurniawan ini merupakan cerita yang diambil oleh akar keluarga mamahnya ini, ditulis dengan detail kehidupan dan bahasa-bahasa yang biasa dipakai dalam industri kretek, karena saya sendiri hidup di kota yang ditumbuhi berbagai macam pabrik kretek jadi sudah terbiasa dengan istilah-istilah yang dipakai Ratih Kumala. Melihat akar cerita dari Gadis Kretek ini, ini seolah-olah ada sesuatu nyata yang disamarkan dalam karya fiksi, sehingga ada nama satu kota yang harus disembunyikan. Yaitu kota M, kota tempat awal lahirnya tokoh-tokoh dalam novel ini.

Gadis Kretek

Kisah ini diawali dari igauan Romo yang merupakan pemilik dari Kretek Djagad Raja saat sedang sakit keras, karena mengalami stroke selama tiga tahun bahkan keadaannya semakin buruk setahun terakhir. 

Romo mengigau dengan menyebut sebuah nama, yaitu " Jeng Yah". Nama yang membuat sang istri cemburu dan marah-marah, hal ini membuat ketiga putra dari Romo yang bernama Soeraja atau Raja penasaran. Siapa sebenarnya " Jeng Yah" itu. Karena menurut penuturan mereka orang tuanya adalah pasangan yang sangat akur, serasi dan tidak pernah neko-neko. Jadi tidak mungkin kalau Jeng Yah adalah wanita ketiga romonya, dan mereka berkesimpulan mungkin Jeng Yah adalah pacar romonya sebelum menikah dengan ibu mereka.

Ketiga putra Soeradja yang menjadi pewaris dari Kretek Djagad Raja adalah, Tegar, Karim dan Libas, mereka bertiga berjanji akan mencari Jeng Yah untuk dipertemukan pada romonya sebelum ajal menjemput. Walau dengan informasi minim yang mereka peroleh dari romo yang sudah pikun dan kehilangan separuh nyawanya, serta dari ibu mereka yang enggan memberikan informasi tentang Jeng Yah. Walaupun begitu akhirnya mereka mendapat petunjuk kalau terakhir Romo ketemu Jeng Yah di Kudus, yang merupakan kota awal industri Kretek Djagad Raja, sebelum keluarga mereka pindah ke Jakarta untuk mengembangkan industri kreteknya.

Mereka bertiga sepakat agar Libas sebagai anak bungsu yang tidak ikut mengurusi perusahaan seperti kedua kakaknya dan mempunyai banyak waktu, untuk datang ke Kudus. Mencari informasi tentang Jeng Yah.

Dengan mengendarai mobil Libas berangkat ke Kudus, dan singgah di Cirebon untuk menemui temannya saat kuliah di San Fransisco Amerika Serikat, Erik. Libas hendak meminta bantuan  Erik untuk menangani scorring musik di film yang hendak diproduksi secara indi, namun selalu mendapat  penolakan dari kakak-kakaknya.

Karena tidak begitu percaya pada Libas, akhir Tegar menyusul Libas di Cirebon dan mencari Jeng Yah ke Kudus berdua. Karena antara Libas dan Tegar tidak pernah akur. Sepanjang perjalanan mereka berdua saling berantem walaupun sebenarnya antara kakak beradik itu menyanyangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun