Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bakti Pustakawan di Tengah Pandemi Covid-19

12 Mei 2020   00:06 Diperbarui: 12 Mei 2020   00:32 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi:https://www.liputan6.com

Sungguh sangat melukai "rasa kemanusiaan" dan hati nurani, sedang masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek yang dapat terpapar pandemi Covid-19. Siapa yang mengobati dan merawat jika terpapar kalau tenaga kesehatan juga menjadi korban dan gugur?.

Betapa beratnya tugas kemanusiaan para tenaga kesehatan dalam menangani orang-orang yang di rawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19.

Marilah kita memberi dukungan, semangat, doa, simpati, empati, peduli, support kebutuhannya. Caranya, selain berkontribusi untuk pengadaan APD, mensupport keluarganya yang ditinggal tugas di medan perjuangan melawan Covid-19.

Minimum mengikuti dan mentaati tinggal di rumah saja, berperilaku hidup sehat dan bersih, menjaga jarak aman, selalu memakai masker bila terpaksa keluar rumah, menghindari kerumunan, selalu mencuci tangan di air mengalir dengan sabun.

Di masa pandemi Covid-19 ini sebenarnya semua profesi dapat mendarmabaktikan sesuai dengan kompetensinya. Salah satu profesi itu adalah pustakawan yang biasa menggeluti informasi di perpustakaan. Selama pandemi Covid-19 ini pustakawan bekerja dari rumah (work from home).

Apa yang bisa dilakukan oleh pustakawan dimasa pandemi Covid-19. Bila perpustakaan sudah digital pustakawan dapat menjawab pertanyaan tentang informasi atau referensi yang dibutuhkan pengguna dari rumah.

Kalau perpustakaan masih konvensional, pustakawan dapat memutus rantai penyebaran informasi hoax tentang Covid-19 yang tidak jelas sumber referensinya di media sosial. Caranya, memilih, memilah, berpikir sebelum "meneruskan" informasi yang diposting di media sosial.

Pustakawan dimasa pandemi Covid-19 dipaksa untuk bekerja di rumah, padahal tidak ada fasilitas yang mendukung dan belum pernah melaksanakan pelayanan dari rumah.

Dalam kondisi ini,  pustakawan harus berpikir dan bekerja cerdas. Agar masyarakat paham tentang apa, siapa yang bisa terpapar, kapan, dimana, kenapa, bagaimana tentang Covid-19 pustakawan harusnya mencari referensi yang valid untuk diposting di website perpustakaan.

Artinya pustakawan harus banyak membaca referensi karena di perpustakaan itu sumber informasi, minimal paham secara garis besar apa itu Covid-19.

Jadi disaat harus kerja di rumah pustakawan tetap mencari informasi, mengumpulkan, memanfaatkan dan menyebarkan informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun