Sungguh sangat melukai "rasa kemanusiaan" dan hati nurani, sedang masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek yang dapat terpapar pandemi Covid-19. Siapa yang mengobati dan merawat jika terpapar kalau tenaga kesehatan juga menjadi korban dan gugur?.
Betapa beratnya tugas kemanusiaan para tenaga kesehatan dalam menangani orang-orang yang di rawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19.
Marilah kita memberi dukungan, semangat, doa, simpati, empati, peduli, support kebutuhannya. Caranya, selain berkontribusi untuk pengadaan APD, mensupport keluarganya yang ditinggal tugas di medan perjuangan melawan Covid-19.
Minimum mengikuti dan mentaati tinggal di rumah saja, berperilaku hidup sehat dan bersih, menjaga jarak aman, selalu memakai masker bila terpaksa keluar rumah, menghindari kerumunan, selalu mencuci tangan di air mengalir dengan sabun.
Di masa pandemi Covid-19 ini sebenarnya semua profesi dapat mendarmabaktikan sesuai dengan kompetensinya. Salah satu profesi itu adalah pustakawan yang biasa menggeluti informasi di perpustakaan. Selama pandemi Covid-19 ini pustakawan bekerja dari rumah (work from home).
Apa yang bisa dilakukan oleh pustakawan dimasa pandemi Covid-19. Bila perpustakaan sudah digital pustakawan dapat menjawab pertanyaan tentang informasi atau referensi yang dibutuhkan pengguna dari rumah.
Kalau perpustakaan masih konvensional, pustakawan dapat memutus rantai penyebaran informasi hoax tentang Covid-19 yang tidak jelas sumber referensinya di media sosial. Caranya, memilih, memilah, berpikir sebelum "meneruskan" informasi yang diposting di media sosial.
Pustakawan dimasa pandemi Covid-19 dipaksa untuk bekerja di rumah, padahal tidak ada fasilitas yang mendukung dan belum pernah melaksanakan pelayanan dari rumah.
Dalam kondisi ini, Â pustakawan harus berpikir dan bekerja cerdas. Agar masyarakat paham tentang apa, siapa yang bisa terpapar, kapan, dimana, kenapa, bagaimana tentang Covid-19 pustakawan harusnya mencari referensi yang valid untuk diposting di website perpustakaan.
Artinya pustakawan harus banyak membaca referensi karena di perpustakaan itu sumber informasi, minimal paham secara garis besar apa itu Covid-19.
Jadi disaat harus kerja di rumah pustakawan tetap mencari informasi, mengumpulkan, memanfaatkan dan menyebarkan informasi.