Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lustrum ke-9 SMPP X/SMAN 8 Yogyakarta, Ajang Silaturahmi

15 Januari 2019   16:08 Diperbarui: 17 Januari 2019   07:23 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serangkaian acara telah digelar untuk menyambut lustrum ke-9 SMA 8 Yogyakarta, yang dulu bernama SMPP (Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan) Negeri X. Tidak heran bila waktu pertama dibuka angkatan 1976 ada pendaftar lulusan SD, dikira Sekolah Menegah Pertama (SMP), karena "gagal paham". 

Pada waktu itu Mendikbud Mashuri membuat terobosan ada SMA plus dengan masa belajar selama 4 (empat) tahun, tetapi ternyata tetap 3 tahun. Untuk STM Pembangunan di Mrican Yogyakarta sudah didirikan sebagai STM plus. Kelebihannya setiap siswa diberi keterampilan agar kompeten, sehingga begitu lulus langsung terserap di dunia kerja.

Untuk SMA namanya SMPP X, harapannya para lulusan dipersiapkan untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, guru kelas sekaligus berperan sebagai guru bimbingan belajar (bimbel) di sekolah. Para  murid dilatih mengerjakan soal-soal untuk menghadapi ujian sekolah sekaligus tes di perguruan tinggi. 

Pada waktu itu tidak ada bimbel komersial seperti saat ini yang menjamur, diakui peran guru kelas sangat penting untuk membekali ilmu. Kalaupun ada bimbel sifatnya sosial, tidak berbayar (gratis) yang diprakasai oleh organisasi mahasiswa HMI, GMKI. Berkat kerja keras para guru yang membuat "bank soal" dan ketekunan siswa,  ternyata lulusan pertama angkatan 76 SMPP X berhasil masuk tes SKALU ada 45 orang. Suatu prestasi yang luar biasa, sehingga Kepala Sekolah Bapak Sudiyono dalam pidato berpesan:"Jadilah pionir dimanapun kalian berada", sangat membekas di hati dan terngiang di telinga.

SKALU adalah Sekretariat Kerjasama Antar Lima Universitas) ada 45 orang di PTN (UI, ITB, IPB, UGM dan Unair. SKALU ini sebagai cikal bakal tes tertulis untuk masuk PTN secara nasional. Lainnya diterima di PTS favorit di Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta, dan PTN yang belum bergabung dalam SKALU.

Kembali ke lustrum ke-9 SMAN 8 Yogyakara, berarti usia sekolah sudah 45 tahun, dan telah menghasilkan lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia, terhimpun dalam wadah Ikapakci, sekarang Delayota. Para lulusan saat lustrum menyempatkan "pulang kandang" untuk kembali ke SMAN 8. Kata orang, masa SMA adalah masa terindah dalam sejarah hidup. 

"Gita cinta dari SMA" seperti dalam judul film layar lebar dengan pemeran utama Galih (Rano Karno) dan Ratna (Yessy Gusman). Kenangan indah itu pastinya sangat sulit dilupakan (bagi yang mengalami), walau saat reuni sudah mempunyai keluarga masing-masing. Namun seindah apapun kenangan di SMA, ketika sudah berkeluarga harus menjaga jangan sampai CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali).

Acara lustrum dan reuni bukan sekedar hura-hura, namun yang paling penting adalah ajang silaturahmi untuk bertemu sesama alumni setelah berpisah puluhan tahun, bahkan sejak lulus baru ketemu saat reuni akbar tersebut. Sungguh ini suatu kenistayaan, dan media sosial (Whatshapp, Line, Istagram), diakui dapat mempersatukan alumni yang terpencar di seluruh Indonesia. 

Media sosial secara positif dapat "mendekatkan yang jauh", walaupun juga "menjauhkan yang dekat". Inilah konsekwensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ambillah yang memberi manfaat dan jauhkan yang merugikan. Bijaklah dalam bermedia sosial, agar persatuan dan kesatuan satu almamater tetap terjaga.

Silaturahmi melalui ajang reuni ini dapat memperluas jejaring (networking), baik secara formal maupun informal, yang intinya dapat melakukan sinergi yang memberi manfaat untuk banyak umat. Indahnya jalinan silaturahmi, ketika masih sekolah tidak akrab karena beda kelas, jurusan dan walikelas, namun ketika reuni semua itu berbaur menjadi persahabatan yang indah saling membantu dan berkolaborasi.

Semua dengan ikhlas dan senang hati melepaskan pangkat, jabatan, profesi, status sosial, asal daerah, bahasa, kebiasaan. Kedudukan sejajar, semua sama yang ada hanya satu almamater, satu sekolah yang sangat dibanggakan. Dimanapun berada, para alumni selalu membawa nama baik sekolahnya, prestasi para alumni adalah prestasi SMPP X/SMA 8.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun