Pada dasarnya saudara memiliki ikatan batin yang kuat, jika sejak kecil didekatkan secara emosional.
Berikut saran dari para ahli untuk menangani pertengkaran saudara:
Satu, Cari tahu apa yang memicu mereka bertengkar
Penting mencari tahu penyebab pertengkaran, supaya mudah menyelesaikannya. "Perhatikan apa yang cenderung terjadi sebelum konflik pecah," kata Sally Beville Hunter, seorang profesor klinis dalam studi anak dan keluarga di University of Tennessee, Knoxville kepada Bustle.
Usia anak cowok tujuh tahun, dia selalu bertengkar ketika bermain bulu tangkis atau sepak bola bersama kakaknya. Saya berusaha mencari penyebab dengan duduk memperhatikan mereka.
"Mbak nendang bolanya jangan pakai kaki depan!" teriak anak cowok.
"Tidak bisa, Dek!"
"Tendangannya jadi melenceng terus, Mbak!" terlihat anak cowok agak kesal karena harus mengejar bola yang tidak terarah. Akhirnya, kalau tidak nangis ya adu mulut sambil bola dilempar. Sebagai orangtua harus mencoba untuk mengintervensi sebelum perselisihan meningkat.
Dua, Bantu mereka belajar menyelesaikan konflik
Anak-anak harus dilatih menyelesaikan masalah. Bukan berarti kita diam memperhatikan pertengkaran. Saat suasana panas kita berusaha mendinginkan.Â
Setelah emosi mereda, mendudukan anak-anak dan mendiskusikannya. Setiap anak memiliki hak untuk berbicara dan membela diri sendiri.
Psikolog Elly Risman memberi contoh, "Anda bisa meminta sang kakak untuk mau mendengar opini adiknya dengan sabar. Menurut sebuah riset, hal ini akan membuat anak belajar untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang positif."
Kita juga bisa mengajarkan apa arti legowo, menerima pendapat orang lain, karena di dalam kenyataan kelak sudah besar. Tidak selamanya usul dan pendapat kita dipakai dalam forum.
Tiga, Puji mereka di depan umum dan hukum mereka secara pribadi