Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani N dideso

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis untuk Mencapai Kebahagiaan

13 Februari 2021   09:55 Diperbarui: 13 Februari 2021   16:17 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar hasil tangkap layar pixabay.com

Kemarin aku benar-benar tidak bisa menulis, dan kutulis lima alasannya.  Ternyata bisa jadi tulisan. 

Alasan-alasan itu intinya kemalasan, penulis pemula sepertiku sering malas akhirnya seribu alasan diucapkan demi menutupi kemalasannya.

Hari ini aku berkata, "besok aku akan menulis." Ketika hari itu tiba, tidak bisa menulis dan berkata lagi "besok akan menulis." Tidak ada ujungnya. Hehe. 

Menurut June Whittle, "You procrastinate about stopping procrastination". Ini adalah tanda-tanda datangnya kemalasan pada penulis. Saat tiba waktu menulis, ada saja alasan untuk tidak menulis, dan berkata, "Aku bisa menulis besok."

Ketika kita menulis baru sadar, betapa banyak manfaatnya. Manfaat  setiap orang tentu berbeda-beda. Tergantung kepada tujuan awal menulis. 

Apapun tujuannya, yang utama adalah mendapat kebahagiaan. Bahagia di sini bukan saja secara materi, tetapi bahagia hati.

Aku masih ingat ketika pertama kali belajar menulis. Seseorang mengatakan, "Kamu sepertinya banyak tekanan hingga akhirnya menjadi sebuah endapan." 

Aku tidak paham apa maksudnya.
"Setiap obrolan, kamu selalu mengatakan takut, khawatir, tidak ah. Secara spontan kamu mengucapkannya, itu menunjukkan hati yang tidak bahagia," ujarnya lagi.

Takut, menunjukkan energi negatif yang menghambat kesuksesan.
Dalam KBBI takut diartikan perasaan gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. 

Berdasarkan pengertian di atas. Sangat jelas, sebelum mencoba melakukan sesuatu, sudah gentar, takut gagal, gentar terjadi bencana. Jika perasaan itu terus ada, keberhasilan akan sulit dicapai.

Teman pun mengatakan lagi, "Menulislah, kamu akan bahagia!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun