Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pendidikan bagi Perempuan Bukan Sekadar untuk Mencari Pekerjaan

6 April 2021   23:54 Diperbarui: 7 April 2021   22:23 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya pendidikan bagi perempuan (Sumber: Unsplash.com/Lucrezia Carnelos)

Sebuah Ironi di Kota Emansipasi

Pentingnya pendidikan bagi perempuan (Sumber: iqra.id)
Pentingnya pendidikan bagi perempuan (Sumber: iqra.id)
Saya tumbuh di daerah Jawa bagian utara tepatnya di kabupaten Jepara. Tentu kalian sering mendengar kota ini, bukan? 

Ya kota Jepara merupakan tempat lahirnya sosok Kartini, seorang tokoh yang memperjuangkan emansipasi kaum perempuan. Sehingga setiap tanggal 21 April, yaitu hari kelahirannya diperingati sebagai hari emansipasi kaum perempuan. 

Kartini merupakan perempuan yang memperjuangkan hak-hak kaum perempuan agar bisa mendapatkan hak yang sama dengan kaum laki-laki terutama dalam hal pendidikan. Karena jasa-jasa itulah beliau menjadi tokoh emansipasi dan sebagai simbol perjuangan kaum perempuan untuk mendapatkan hak yang sama dengan kaum laki-laki.

Sebenarnya di kota Jepara ada tiga tokoh perempuan yang menjadi simbol kekuatan kaum perempuan, yaitu R. A Kartini yang dikenal dengan tokoh emansipasi perempuan, Ratu Kalinyamat merupakan istri dari Sultan Hadlirin, sosok yang pemberani dan memiliki jiwa patriotisme yang tinggi. 

Kemudian yang terakhir adalah sosok Ratu Shima dari kerajaan Kalingga yang terkenal dengan keadilannya. Ketiga sosok ini merupakan tokoh perempuan yang berasal dari Jepara dan sebagai bukti bahwa perempuan juga memiliki potensi yang sama dengan kaum laki-laki. 

Karena itulah di Jepara dibangun sebuah menomen untuk mengenang ketiga tokoh perempuan yang sangat penting tersebut yaitu monumen tiga puteri yang ada di Ngabul kecamatan Tahunan. 

Ketiga tokoh perempuan tersebut sebagai representasi jika perempuan juga bisa menjadi sosok pemimpin yang tidak kalah dengan kaum laki-laki. Hal itu menunjukkan jika kaum perempuan bisa mencapai hal yang mereka inginkan jika mau berusaha. 

Ketika melihat banyak teman perempuan saya yang tidak bisa menempuh pendidikan yang tinggi saya merasa sedih. Apalagi ketika tahu masih ada yang beranggapan jika menyekolahkan anak perempuan tinggi-tinggi dianggap tidak perlu karena perempuan tidak perlu bekerja. Sehingga tidak perlu sekolah tinggi. 

Anggapan itu tentu saja keliru, padahal tujuan pendidikan tidak hanya untuk mendapatkan pekerjaan, tapi lebih dari itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun