Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Tradisi "Rewang" yang Mulai Menghilang

2 Maret 2021   10:37 Diperbarui: 2 Maret 2021   11:20 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bernas.id

Tradisi ini dilakukan secara turun temurun sejak bertahun-tahun yang lalu hingga sekarang. Mungkin tradisi ini sudah jarang kita temui di daerah perkotaan. Karena kesibukan dan perubahan tatanan sosial, membuat tradisi ini tidak berjalan lagi di daerah perkotaan. Sedangkan di pedesaan, tradisi ini masih berjalan meski hanya orang tua yang mengikuti kegiatan ini dan sedikit anak muda yang mau ikut rewang tetangganya.

Mengandung Makna Sosial

Namun dalam tradisi rewang banyak nilai-nilai yang begitu bermakna ynag mungkin tidak akan kita temui jika kita menggunakan jasa WO atau EO ini. 

Tradisi rewang masih begitu lekat di pedesaan. Ini menjadi sebuah tradisi yang mengasyikkan dan menynangkan. Dulu waktu kecil saya pernah mengikuti kegiatan ini dan merasakan sebuah rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang begitu luar biasa. tradisi rewang tidak hanya soal membuat makanan dan minuman tetapi lebih dari itu. 

Di sini mereka bisa saling bertukar informasi dan koordinasi natar ayang sau dnegan yang lainnya. Kerja sama antar tetangga dalam tradisi rewang ini menunjukkan adanya kepedulian antar tetangga.

Karena di sini mereka saling membantu dan bekerjasama agar acara yang akan dilaksanakan nanti bisa sukses. Tradisi rewang juga meringankan beban yang mempunyai hajat. Bantuan dari para tetangga tentu sangat membantu menghemat materi yang dikeluarkan. Selain itu, para tetangga juga bisa ikut mengarahkan hal-hal yang mungkin diperlukan.

Kegiatan rewang ini juga sebagai sarana bertukar informasi. Misalnya saja si A baru pertama kali menggelar acara pernikahan dan banyak yang beum dia tahu. Tentu dia akan kebingungan. Dengan adanya tradisi rewang ini tentu para tetangga yang membantu akan mengarahkan bagaimana melakukannya. Hal ini tentu sangat membantu.

Tradisi rewang yang sudah berjalan secara turun temurun selama bertahun-tahun memiliki makna yang mendalam terutama untuk kehidupan sosial. Kegiatan ini menunjukkan semangat gotong royong yang dilandasi dengan keikhlasan dan ketulusan membantu tetangga mereka yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan adanya semangat kekeluargaan yang ada di dalam lingkungan tersebut. Semangat untuk membantu sesama tanpa pamrih dan imbalan.

Kebersamaan yang terjalin antar tetangga begitu terlihat saat melakukan tradisi rewang. Kebersamaan ini tentu akan memupuk rasa kerukunan antar warga yang ada di sana. Kepedulian dan kebersamaan dengan tetangga ini mungkin jarang kita temukan di era modern seperti ini. Padahal kerukunan antar tetangga sangat diperlukan. Kita sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan tetangga di sekitar kita. Karena orang pertama yang menolong kita saat kita kesulitan adalah tetangga. Seperti dalam hadits Nabi:

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya." (HR Bukhari-Muslim).

Tradisi yang Harus Dilestarikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun