Mohon tunggu...
Sri Nita Agustina
Sri Nita Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Perkuliahan

Karya Tulis Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menghormati Pejuang dan Meniru Pejuang

2 Desember 2020   15:30 Diperbarui: 2 Desember 2020   16:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Menghormati pejuang dan meniru pejuang 

Oleh : Sri Nita Agustina

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. Kata kata itu diucapkan oleh Soekarno hatta yang mengandung makna bahwa perjuangan yang dilakukan oleh pejuang yang bergenerasi yang mewariskan pejuang tersebut harus bisa menjaga ketertiban ketentraman masyarakat yang berarti semakin majunya suatu negara semakin banyak tantangan yang harus dihadapi. Pejuang tentunya harus dihormati dan ditiru karena pejuang merupakan suatu hal yang harus dicontoh oleh logika dan hati Nurani. Pada zaman ini dimana para pejuang itu dipertanyakan adanya siapa pejuang selanjutnya siapa yang layak menjaga negara ini apakah layak seorang anak muda yang turun kelapang untuk berdemo dikatakan seorang pejuang, apakah layak seorang pemimpin atau mentri mentri politik dikatakan pejuang, apakah layak seorang polri, TNI dikatakan sebagai pejuang. tentunya ini bukanlah suatu pertanyaan yang wajar lalu siapakah pejuang bangsa saat ini. Bangsa yang kaya akan kekayaan alam yang dimiliki, bangsa yang diperjuangkan oleh pahlawan demi kedamaian generasi penerus mereka. Apakah harus pada saat ini berkorban darah untuk menjadi seperti pejuang. Apakah seorang demontrasi yang dilalukan oleh warga, ibarat kaca spion supaya jalannya pemerintahan tidak berbelok belok disebut pejuang? Bukankah mereka yang memilih pemimpin tersebut pada saat pemilu yang mereka banggakan. Atau apakah seorang politikus pemimpin atau mentri yang dipilih oleh masyakarakat untuk memenuhi tugasnya sebagai wakil rakyat menjalankan tugasnya yang mulia positif membangun negeri dengan upaya maksimal dengan baik dan benar disebut pejuang bangsa. Apakah ada yang salah dari pendemostrasi atau politikitus. Atau apakah Polisi dan TNI yang menjaga keamanan rakyat yang menjadi pejuang bangsa lalu siapakah? 

 Hal ini wajar jika dipertanyakan karena menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna pejuang adalah orang yang berjuang;prajurit;pejuang kemerdekaan para pemuda yang berjuang. Sedangkan makna bangsa menurut KBBI adalah kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, Bahasa, dan sejarahnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa pejuang bangsa yaitu perjuangan atau pengorbanan yang dilalkukan para pahlawan kemerdekaan dalam mempertahankan kesatuan negara Indonesia yang membangun serta memerdekakan suatu bangsa. oleh karena itu pejuang bangsa bisa disebut pahlawan bangsa yang harus dihormati serta meniru kepada perilaku dalam hal positif pahlawan dan menamkan sikap jiwa nasionalisme terhadap kecintaan terhadap suatu bangsa bukan hanya sekedar bangga akan negeri ini, tertapi harus beriringan dengan sikap yang menjurumus dalam hal positif yang harus ditiru karena dengan jalannya suatu negara adanya pembagian kekuasaan seperti Lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif. Serta terbentuknya pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat, hal ini disebutkan dari artian demoktrasi adalah system pemerintahan yang diselenggrakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kenapa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi karena rakyat adalah pemilik kekuasaan tertinggi atas bangsa dan negara kesatuan Indonesia. Oleh karena itu pentingnya suatu negara dengan adanya rakyat, dan suatu bangsa akan maju dengan adanya pejuang yang meniru para pejuang dalam menjalankannya tugas suatu negara yang baik, bukan hanya kepada politikus, atau polisi maupun TNI tetetapi harus dengan tangan rakyat juga menjaga keutuhan suatu negara agar menciptakan ketentraman kedaulalatan sebuah negara. Oleh karena itu berikut ini adalah bagaimana cara agar bisa meniru para pejuang bangsa atau pahlawan yang telah gugur memperjuangkan dan mengusir negara dari penjajahan yang bukanlah perkara yang mudah sampai harus mengorbankankan nyawa mereka pahlawan melakukannya dengan suka rela atau ikhlas tampa pamrih, hanya karena negara Indonesia yang harus di memerdekan. 

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya” begitulah kata Soekarno, dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1 serta istilah yang terkenal salah satunya “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia”. Disini terlihat sangat jelas bahwa yang berperan penting akan pentingnya peniru pejuang yaitu dengan adanya warga masyarakat serta pemimpin pemimpinnya, apalagi generasi muda sebagai pembangun atau penerus jalanya cita cita kemajuan suatu negara baik dengan sebuah karya atau ide ide baru yang berpositif untuk membanggakan negara dan melindungi suatu negara dengan kedamaian adalah awal dari generasi muda saat ini. Dengan begitu menciptakan kedamaian tentunya tidak harus dengan perkelahian semua bisa diatasi dengan pikiran yang logis dan jernih, saling membantu sesama manusia, bergotong royong, jujur, serta menjaga kelestarian budaya adalah sepatutnya ditanamkan, apalagi perubahan zaman yang semakin maju membuat generasi pemuda menjadi banyak yang penangguran oleh karena itu pentingnya peniru pejuang bangsa adalah ada pada diri kita yang harus menjalankan kegiatan kegiatan yang positif merupakan bagian dari hal tersebut. Apalagi semakin majunya perkembangan teknologi dibidang it yang bisa saja mengalahkan suatu bangs ajika penggunannya tidak memamfaatkan kecanggihan teknologi yang berkembang saat ini yang akan mempengaruhi. Yang membuat kita terpengaruhi oleh budaya luar yang masuk sehingga hal kecil seperti itupun bisa jadi hambatan majunya sebuah negara, karena terpengruh oleh budaya asing yang masuk sehingga orang banyak yang mengikuti tren budaya luar disbanding bangsa sendiri. Inilah yang dikatakan dalam artian sulit melawan negeri sendiri. 

Tidak akan bisa meniru pejuang yang hanya bisa kita lakukan adalah menghormati pejuang dan menjadi teladan contoh yang baik, dan meninggalkan yang buruk. Mengambil sisi positif dari sebuah masalah yang dihadapi dengan logis dan cermat, tidak terburu buru dan selalu berdemonstrasi bukankah negeri ini memiliki pemerintahan yang mendemontrasi maka harus diterapkan dan dijalani unsur tersebut dan tidak menyalah gunakan kekuasaan. Maka akan terciptanya suatu kedamaian dan ketentraman meskipun ada sedikitnya masalah bisa diatasi dengan jujur dan adil. Warga Indonesia harus membawa perubahan yang lebih baik untuk negeri ini tentunya.

Sri Nita Agustina (10220007)

Mahasiswa Bandung Bussines School 

C1 Akuntansi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun