Mohon tunggu...
Srikandi Jalanan
Srikandi Jalanan Mohon Tunggu... Jurnalis - Menikmati semua unsur kehidupan

Perempuan yang suka mengekspresikan apapun dalam semua sudut kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Rumah Merah Putih", Cerita Sederhana Rasa Kebangsaan Anak Perbatasan Timur Indonesia

21 Juni 2019   12:38 Diperbarui: 21 Juni 2019   13:49 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produser, sutradara dan pemain film Rumah Merah Putih/dok pri

Film "Rumah Merah Putih" produksi rumah produksi Alenia Pictures akan tayang pada 20 Juni 2019 yang terinspirasi dari kehidupan serta budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Tayangnya film "Rumah Merah Putih" menandakn kembalinya Alenia Pictures setelah vakum 5 tahun di industri film Indonesia.

Perlu diketahui film ini skenarionya sudah di tulis 5 tahun lalu oleh sang penulis Jeremias Nyangoen

"Setelah 5 tahun kami hadir untuk buat film Indonesia.  Film ini kita buat agar rasa cinta pada tanah air ini jangan sampai hilang. Saya melihat itu dari anak - anak perbatasan Saya melihat anak-anak di perbatasan NTT dan Timor Leste, dalam keadaan apa pun tetap mencintai Indonesia. Bapak dan ibu boleh beda tapi kita Indonesia,"ujar Ale Sihasale disela konfrensi pers dan screening media di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (17/6/19).

"Tidak ada hubungannya dengan situasi politik saat ini apalagi video viral penaikan bendera waktu itu, karena skenarionya lima tahun lalu di buatnya," tambah Ale.

"Sudah ditulis oleh bang Jerry (Jeremias) sejak lima tahun yang lalu, akhirny saat ini yang paling tepat untuk merilis Rumah Merah Putih. Semoga jadi penyejuk hati, bahwa cinta Indonesia bukan karena apa pun, tanpa batas, dan tanpa pamrih. Semoga film ini bisa menjadi pemersatu bangsa di tengah keberagaman," kata Nia Zulkarnaen selaku produser Alenia Pictures.

Dari segi cerita film ini kental dengan sisi nasionalisme, persahabatan, serta kekeluargaan. Persahabatan anak - anak perbatasan Indonesia yang cinta akan tanah airnya, ketika salah satu temennya kehilangan cat warna merah dan putih seminggu sebelum hari kemerdekaan 17 Agustus dilaksanakan.

Perjuangan kedua anak perbatasan Indonesia ini disuguhkan cukup ceritanya benar-benar sederhana. Bagaimana proses keduanya mencari uang untuk membeli cat untuk mengecat rumah saat hari kemerdekaan hingga menyebrang ke perbatasan.

Tak hanya haru biru di suguhkan di film ini, kelucuan yang membuat penonton tersenyum hingga tertawa juga disuguhkan di film yang cukup menghibur penonton.

Rasa persahabatan dan rasa kebersamaan terlihat di film ini, bagaimana anak - anak perbatasaan Timur Indonesia mencintai tanah airnya tanpa pamrih. Hal ini di perkuat oleh karakter Oscar yang tetap ingin tinggal di Indonesia tak mau pergi ke Deli negara Timor Leste meski sakit, rasa cinta tanah air yang besar di perlihatkan Oscar. Dan ketika Farel memanjat tiang bendera untuk mengambil tali kaur yang menyangkut saat para petugas pengerek bendera merah putih tak bisa mengibarkan bendera merah putih.

Akting para pemain anak - anak yang asli dari NTT sangat natural, meskipun diketahui para pemerannya belum pernah berakting sebelumnya, namun tim Alenia Pictures cukup berhasil membuat para pemeran anak mengeksekusi karakter masing - masing secara natural dan pas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun