Edit
Apakah tulisan saya enak dibaca?Â
Pertanyaan itu sering muncul dipikiran saya setelah menulis artikel.Â
Sebagai orang yang baru memulai menulis, saya tidak dibekali dengan pendidikan, kursus, atau cara belajar lain dengan tujuan untuk membuat tulisan yang enak dibaca.Â
Saya menulis secara naluri. Saya menulis dari membaca!
Maka kalau membaca tulisan saya, Anda bisa menemukan banyak hal yang menjadi kekurangan. SPOK (subyek predikat obyek keterangan), tanda baca yang tidak perlu, kata sambung tidak pada tempatnya, kata atau kalimat yang boros, paragraf tidak urut atau nyambung, dll.Â
Kekurangan tersebut saya akui. Oleh sebab itu saya ingin membuat artikel yang semakin baik, pas, menarik dan enak dibaca.Â
Saya perlu dikritik. Saya perlu diberi masukan.Â
Bukan topik atau idenya, tetapi bagaimana saya menuliskannya. Kalau topik, ide, atau opini, menjadi hak asasi penulisnya
Betul kata Kompasianer yang menuliskan bahwa 'Semua Tulisan Akan Menemukan Pembacanya'.Â