Setelah membaca kitab puisi berjudul "Perihal Gendis" yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono, aku ingin berdialog dengan Gendis. Rasanya aku bukanlah orang paling sedih seperti dugaanku. Salahkah aku yang senang memiliki teman untuk bersedih?
Maaf, Gedis.
Dari dukamu aku bersyukur.
Curang, memang.
Menunduk untuk merasa di atas.
Merasakan dukamu untuk merasa lebih baik.
Sekali lagi, maaf.
Terima kasih telah berbagi puisi denganku. Kitab puisi itu telah menjadi kawan baik kesedihanku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!