Mohon tunggu...
sri  Handayani
sri Handayani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Memenuhi tugas KKN-DR

Nama : sri Handayani nim : 0404173055 Jurusan : Pemikiran Politik Islam universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partisipasi Politik di Negara Berkembang Saat New Normal

14 Agustus 2020   16:10 Diperbarui: 14 Agustus 2020   16:39 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


    

           Negara - negara berkembang yang non - komunis menunjukkan pengalaman yang berbeda - beda. Kebanyakan negara baru ini ingin cepat mengadakan pembangunan untuk mengejar keterbelakangan,  karena dianggap bahwa berhasil tidaknya pembangunan banyak bergantung pada partisipasi rakyat. Ikut sertanya masyarakat akan membantu penangaan masalah - masalah yang ditimbulkan oleh perbedan etnis, budaya, status sosial dan ekonomi, agama dan sebagainya. Integrasi nasional, pembentukan identitas nasional, serta layolitas kepeda negara diharpkan akan ditunjang pertumbuhannya melalui partisipasi politik.

        Di beberapa negara berkembang, partisipasi yang bersifat otonom, artinya lahir dari diri mereka sendiri, masih terbatas. Berkaitan dengan gejala itu, jika hal itu terjadi di negara - negara maju sering kali dianggap sebagai tanda adanya kepuasaan terhadap pengelolaan kehidupan politik. Tetapi kalau hal itu terjadi di negara - negara berkembang tidak selalu demikian halnya. Di beberapa negara yang rakyatnya apatis, pemerintahan menghadapi masalah bagaimana meningkatkan partisipasi itu, sebab jika pasrtisipasinya mengalami jalan buntu, dapat terjadi dua hal yaitu menimbulkan "anomi" atau justru "revolusi".

      Masalahnya lain lagi di beberapa negara yang proses pembangunannya berjalan dengan agak lancar. Di situ perluasan urbanisasi serta jaringan pendidikan dan meningkatnya komunikasi massa menggerakkan banyak kelompok yang tadinya apatis untuk aktif dalam proses politik, melalui kegiatan macam - macam organisasi seperti serikat buruh, organisasi petani, organisasi perempuan, organisasi pemuda, partai politik dan sebagainya. Kelompok ini tergugah kesadaran sosial dan politiknya, sehingga terjadi peningkatan tuntutan terhadap pemerintah yang sangat mencolok. Kesenjangan antara tujuan sosial dan cara mencapai tujuan itu dapat menimbulkan perilaku ekstrem seperti teror dan pembunuhan. Hal ini sangat berbahaya di negara yang sedang dilanda kemiskinan dan pengangguran, dan dimana komitmen kepada pemerintah kurang mantap. Karena itu, Samuel T. Huntington berpendapat bahwa pembangun yang cepat, dan ikut sertanya banyak kelompok baru dalam politik dalam waktu yang singkat, dapat mengganggu stabilitas. Selanjutnya dikatakan bahwa termobilitasnya kelompok - kelompok baru dapat saja dilihat oleh elite yang berkuasa sebagai ancaman terhadap stabilitas nasional, padahal situasi aman sangat diperlukan untuk pelaksanaan kebijakan publik mereka. Maka dari itu, mereka akan berikhtiar mengendalikan tingkat serta intensitas partisipasi agar tidak terlalu mengganggu stabilitas nasional.

       Jalan yang paling baik untuk mengatasi krisis partisipasi adalah peningkatan inkremental dan bertahap seperti yang dilakukan ingris pada abad ke -19. Cara demikian akan memberikan kesempatan dan waktu kepada institusi maupun kepada rakyat untuk menyesuaikan diri. Seorang pengamat, michael roskin menyatakan bahwa afrika selatan adalah contoh negara yang cepat menyadari pentingnya partisipasi politik. Negara yang semula diperintah oleh minoritas kulit putih ini cepat membuka peluang bagi peran rakyat kulit hitam untuk menghindari ledakan yang lebih berbahaya.

       Akan tetapi setiap usaha pembangunan, terutama di negara yang menghadapi masalah kemiskinan dan sumber daya langkah, akan selalu dibarengin dengan gejolak sosial. Keresahan ini akan mewarnai kehidupan politik di negara berkembang dan menjadikannya penuh dinamika. Kalaupun stabilitas dibandingkan negara - negara yang sudah mantap kehidupan politiknya.

Nama : Sri Handayani

Jurusan : Pemikiran Politik Islam  UIN Sumatera Utara

Jenis Tugas : Individu

Kelompok : 75 KKN-DR UINSU

DPL : Syarbaini Shaleh S.Sos, M.Pd

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun