Mohon tunggu...
Srielen Pomulu
Srielen Pomulu Mohon Tunggu... Penulis - Habis Tinta

Biodata Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Harus Door to Door?

8 Februari 2020   22:59 Diperbarui: 15 Juni 2020   15:19 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apa itu Door to Door?

Door to Door adalah istilah yang sering digunakan oleh siswa, mahasiswa, dan berbagai kelompok organisasi lainnya untuk mencari dana untuk membuat suatu kegiatan dengan cara turun ke suatu kawasan dan menjual dagangan mereka dengan harga yang lebih mahal dari harga yang biasa dijajakan oleh pedagang lainnya.

Istilah  door to door sendiri diambil dari bahasa inggris yang artinya "pintu ke pintu". Kenapa dikatakan door to door? Karena proses penjualannya adalah mendatangi satu persatu rumah warga dan menawarkan langsung dagangan yang dijual.

Akhir-akhir ini saya dan sahabat-sahabati Rayon Ushuluddin disibukan dengan pencarian dana untuk kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Akbar PMII Komisariat IAIN Manado. Di setiap Rayon ditangguhkan dana sebesar 2.000,000,. Seperti biasanya saya menyarankan untuk door to door sebagai upaya pengumpulkan dana. 

Awalnya usul itu disepakati oleh penggurus maupun anggota. Pada hari yang telah disepakati akhirnya kita turun untuk melaksanakan door to door dan yang terlibat ada 6 orang karena yang lain mempunyai kesibukan yang mungkin lebih urgent.

Selesai dari door to door pertama kita mengadakan diskusi di grub WA internal rayon dan menyepakati untuk turun door to door lagi karena dana yang didapat dari door to door pertama belum mencapai target, alhasil disepakati bersama waktu untuk kita turun door to door lagi. 

Selesai diskusi di grup saya mengecek chat-chat pribadi dari sahabat/i. Diantaranya ada yang bertanya "Kak kenapa kita harus door to door?" Kenapa tidak mencari alternative lain yang tidak begitu melelahkan dan menguras tenaga? Kenapa PMII tidak buka usaha saja dibagian ekonomi kreatif biar nanti jika dibuat kegiatan lagi kita tidak perlu berpanas-panasan dan menguras tenaga untuk door to door". Bukan hanya anggota yang mempertanyakan itu, dalam internal kepengurusan juga sering sekali saya mendengar keluhan serupa dari sahabat/i sesama pengurus. Berangkat dari pertanyaan dan keluhan itulah saya membuat tulisan ini.

Mengapa harus door to door?

Jika ditanya oleh orang lain kenapa kalian door to door? Jawaban yang sering saya dengar adalah "Karena ada kegiatan, karena kekurangan dana, karena door to door cepat menghasilkan uang yang lumayan banyak karena dijual dengan harga yang lebih mahal-mahal," dan masih banyak kerena-karena yang lain yang jawabannya lebih mengarah kepada proses pencarian dana saja. Padahal door to door tujuannya lebih dari karena-karena yang telah ditulis di atas. 

Beberapa diantaranya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun