Mohon tunggu...
Sri DewiRahmawati
Sri DewiRahmawati Mohon Tunggu... Penulis - 19170004

Selangkah lebih maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Pengajaran Berbasis Inkuiri

9 April 2020   09:08 Diperbarui: 9 April 2020   09:20 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam hal belajar mengajar membutuhkan sebuah metode guna bisa menjadi sebagai seorang pengajar bukan hanya persoalan menceritakan atau menyampaikan sebuah infromasi kepada siswa, namun dalam hal ini juga memerlukan sebuah keterlibatan mental, keaktifan, dan kinerja siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar guna berhasilnya seorang pengajar. 

Untuk mencapai keberhasilan seorang pengajar maka proses belajar mengajar dihimbau mampu menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan, bersemangat, penuh gairah, dan menciptakan siswa-siswanya gesit dalam proses belajar tersebut. oleh karena itu disini akan memaparkan sebuah metode pembelajaran berbasis inkuiri yang berisikan jenis pemikiran, konsep pengajaran, perkembangan dan pembelajaran konsep, langkah-langkah pengajaran konsep, dan pengajaran berbasis inkuri itu sendiri.

Dalam hal pemikiran dibagi beberapa jenis pemikiran seperti halnya pemikiran tingkat tinggi, pemikiran kritis, pemikiran dan penalaran ilmiah, dan pemikiran metakognitif. Menurut Laurent Resnick pemikiran tinggi itu bersifat non-algoritmik, cendereng komplek, dapat menghasilkan multi-solusi, melibatkan penilaian bernuansa dan interpretasi, melibatkan penerapan ketidakpastian dalam mengetahui sebuah tugas, melibatkan pengaturan diri dalam proses berfikir, dan melibatkan pemaksaaan makna dalam menemukan struktur ketidakteraturan yang jelas, serta memiliki upaya yang penuh dalam elaborasi dan penilaian yang dibutuhkan.

Sedangkan dalam pemikiran kritis membutuhkan keterampilan dalam menentukan keakurasian sebuah informasi yang membantu menentukan sebuah argument-argumen yang tidak logis ataupun keliru. Oleh karena itu pemikiran ini membutuhkan penguasaan kognitif analitis dan evaluative serta bersikap efektif dalam berfikir guna mendapatkan berita yang benar-benar akurat. 

Dan dalam pemikiran dan penalaran terdapat dua pembagian yaitu yang pertama, penalaran deduktif yang berarti proses mencapai premis kesimpulan berdasarkan premis yang umum dari umum ke khusus. Lalu yang kedua, penalaran induktif yang merupakan kebalikan dari penalaran deduktif dimana kesimpulan ditarik dari pertimbangan observasi dan fakta khusus dimulai dari khusus ke umum. Dan pemikiran yang terakhir adalah pemikiran metakognitif merupakan upaya atau kemampuan berfikir untuk menjadi pemikiran diri sendiri dan memantau apa yang terjadi guna meningkatkan pemikiran diri sendiri.

Berlanjut ke pengajaran konsep dimana arti konsep sendiri merupakan abstraksi mental atau kategori yang kita miliki untuk hal-hal di dunia social dan fisik yang bertujuan untuk mengajarkan konsep-konsep kunci yang berfungsi sebagai landasan pemikiran tingkat tinggi siswa dan untuk memberikan dasar untuk saling memahami dan komunikasi. Pada pembelajaran konsep ini memiliki empat fase sebagai berikut:

  • Mengaitkan tujuan dan membuka pelajaran
  • Memasukkan contoh dan buka contoh
  • Menguji pemerolehan konsep
  • Menganalisis proses pemikiran siswa.

Selanjutnya dalam perkembangan manusia dan pembelajaran konsep ini dipengaruhi oleh tingkat usia, perkembangan bahasa, dan tingkat perkembangan intelektual pembelajaran. Dalam hal ini Jean Piaget dalam teori kognitifnnya pertumbuhan seorang anak menuju dewasa mengalami empat tahap perkembangan kognitif yaitu: sensorimotor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Dalam teorinya juga disebutkan bahwa proses asimilasi dan akomodasi digunakan untuk memahami dan mengadaptasi lingkungan sekitar sehingga menciptakan gagasan baru dan memperluas serta mengubah sekema yang ada.

Setelah itu diperlukan sebuah langkah-langkah dalam pengajaran konsep yang terdiri dari merencanakan pengajaran konsep dan melaksanakan pelajaran konsep. Dalam merencanakan terdapat tahapan-tahapan yang harus dilewati sebagaimana berikut;

  • Memilih konsep dalam melakasanakan pembelajaran seperti halnya menciptakan kurikulum guna menentukan batasan dalam melakasanakan pembelajaran.
  • Menentukan pendekatan yang digunakan pada tujuan yang dicari, siswa yang diajar, dan sifat dari konsep yang dapat dilakukan melalui du acara yaitu; pendekatan presentasi langsung  yang menggunakan proses deduktif aturan-menuju ke-contoh dan pendekatan pemerolehan konsep yang didapatkan sendiri oleh siswa untuk menarik konsep dengan penalaran induktif sesudah disediakan sebuah contoh dan bukan contoh.
  • Mendifisinikan konsep dengan cara mengenali beberapa kata yang digunakan dalam defisi tersebut tidak relevan.
  • Menganalisis konsep yang telah dipilih dan didefinisikan dalam hal atribut pentingnya yang perlu dianalisis contoh dan bukan contohnya. Contoh-contoh ini berfungsi sebagai penghubung antara abstraksi konsep dan pengetahuan awal serta pengalaman pembelajaran.
  • Memilih dan mengurutkan contoh dan bukan contoh yang disusun dengan logis dan biasanya diurutkan dari yang mudah menjadi semakin sulit.
  • Penggunaan gambar visual.
  • Penggunaan pengorganisasian grafis yang memberikan gambar visul untuk memberikan informasi baru.
  • Penggunaan analogi.
  • Perencanaan waktu dan ruang.

Selanjutnya dalam melaksanakan pelajaran konsep terdapat beberapa tahapan dalam pengajaran yaitu sebagai berikut;

  • Menjelaskan tujuan dan membuka pelajaran,
  • Pemakaian contoh dan bukan contoh
  • Menguji pencapaian,
  • Menganalisis proses pemikiran siswa dan integrasi belajar.

Dan peran utama guru dalam aspek pelajaran pemerolehan konsep adalah merekam hipotesis siswa dan atribut penting yang teridentifiasi, memberi syarat kepada siswa, dan memberikan data tambah jika diperlukan.

Pengajaran berbasis inkuiri ini berasal dari kata inquire yang berarti menanyakan, meminta keterangan atau penyelidikan, dimana siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental dan fisik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun