Mohon tunggu...
Sri Amelia
Sri Amelia Mohon Tunggu... Petani - tentang saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang pengamat

Selanjutnya

Tutup

Money

Diskon Panen Padi

5 April 2019   00:45 Diperbarui: 5 April 2019   00:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskon 50 % (meme olahan pribadi)

Bagi kebanyakan orang, Diskon adalah kata yang sangat disukai. Karena Diskon atau potongan harga bisa memberikan harga yang lebih murah saat berbelanja. Tapi Diskon yang akan kita bahas ini beda artinya. Diskon di sini hanyalah kiasan untuk hasil panen padi yang berkurang hingga setengah atau 50 persen.

Panen padi yang didiskon ini terjadi pada beberapa daerah di Kabupaten Pamekasan yang sedang memasuki masa panen padi raya. Seperti di Desa Betet dan di Desa Kolpajung, sejumlah petani mulai memanen padinya. Meski pada panen musim ini, mereka tidak merasakan keriaan.

Alih-alih, para petani setempat mengaku kurang puas dengan hasil panen musim ini. Sebab banyak kerusakan pada hasil panen padi sehingga hasilnya berkurang drastis, bahkan hingga separuhnya.

Rujukan

Menurut berita-berita yang dilansir oleh media setempat, sejumlah lahan pertanian di desa tersebut banyak diserang hama tikus yang menyebabkan tanaman padi menjadi rusak. Hal lain juga disebabkan akibat faktor cuaca hujan deras dan hama serangga. 

Kondisi itu pun diakui petani di sana. Menurut mereka, rata-rata panen padi di wilayah itu sama semua. Tanaman padinya rusak karena diserang tikus dan hama jenis 'lembing hitam'. Dengan serangan sebanyak dan semasif itu, tak heran bila hasil panen padi bisa berkurang 30-50 persen dari jumlah semestinya.

Banyak petani yang mengeluh hasil panen padi miliknya juga mengalami penurunan hasil dari tahun sebelumnya. Padi yang mereka tuai tidak ada isinya, alias kopong.

Di tengah kondisi suram demikian, petani seperti seolah tidak berdaya. Mereka lantas menerima saja dengan keadaannya. Malah banyak yang bersyukur, setidaknya masih ada sedikit hasil dari sawahnya. Ketimbang tidak ada sama sekali.

Bersyukur dan tawakal memang hal yang terpuji. Selain mendekatkan diri pada Tuhan, kita juga tidak jadi kepikiran berlarut-larut.

Tapi tidak selamanya juga kita berpasrah diri. Harus ada usaha. Kita mesti mempertanyakan, apakah tidak ada upaya agar nasib buruk di musim padi kali ini bisa terhindar? Apakah tidak ada sistem perlindungan petani yang bisa membuat mereka terhindar dari kemalangan semacam ini? 

Misalnya asuransi padi, yang konon katanya bisa memberi petani ganti rugi manakala mereka mengalami gagal panen. Masalahnya, yang dialami petani Pamekasan bukanlah kegagalan panen, melainkan diskon, panen setengah dari biasanya. Beberapa pertanyaan ini, harusnya dijawab secara gamblang oleh Kementerian Pertanian kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun