Mohon tunggu...
Sri Armadani
Sri Armadani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Farmasis di Zaman Revolusi Industri 4.0

7 April 2019   17:58 Diperbarui: 7 April 2019   18:02 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum wr.wb.Hello.Saya Sri Armadani,saya salah satu mahasiswa Farmasi Universitas Hasanuddin.Saat ini saya sedang mengikuti PDKMF (Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Farmasi) yang merupakan salah satu tahap untuk menjadi keluarga mahasiswa fakultas farmasi.Dalam tahap ini saya telah mendapat pengetahuan tentang Revolusi Industri di Era Milnial dan sekarang saya akan menuliskan hal-hal mengenai Peran Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0 

Saat ini kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di semua bidang. Di antara berbagai tantangan yang sedang dihadapi dunia saat ini, mungkin yang paling besar adalah bagaimana membentuk Revolusi Industri keempat (disebut juga sebagai Industri 4.0) yang dimulai pada permulaan abad ini.

Saat ini kita berada di ambang revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, ruang lingkup, dan kompleksitasnya, transformasi yang sedang terjadi berbeda dengan apa yang telah dialami manusia sebelumnya. Kita belum tahu persis apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi ada satu hal yang jelas yaitu dunia harus merespon terhadap perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif.

Revolusi industri (RI) pertama yang dimulai sejak 1784 memperkaryakan air dan kekuatan uap untuk mekanisasi sistem produksi. RI kedua yang dimulai tahun 1870 menggunakan daya listrik untuk melangsungkan produksi masal. Sedangkan RI ketiga yang dimulai tahun 1969 menggunakan kekuatan elektronik dan teknologi informasi untuk otomatisasi proses produksi. Sekarang dunia telah memasuki era baru RI keempat, di mana kekuatannya bertopang pada revolusi industri ketiga.

Dalam abad ini, RI ini ditandai dengan bersatunya beberapa teknologi sehingga kita melihat suatu area baru yang terdiri dari tiga bidang ilmu independen: fisika, digital dan biologi. RI keempat bertopang pada RI ketiga, dengan ciri transformasi yang berbeda dari revolusi sebelumnya. RI keempat bahkan menjadi fokus utama perdebatan pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum, WEF) pada tanggal 2013 Januari 2016 di Davos, Swiss. Setidaknya ada tiga hal yang membedakan RI keempat dibanding RI sebelumnya. Tiga hal tersebut menjadi alasan mengapa transformasi yang terjadi saat ini bukan merupakan suatu perpanjangan revolusi digital, namun lebih merupakan suatu revolusi transformasi baru.

Pertama, inovasi dapat dikembangkan dan menyebar jauh lebih cepat dari sebelumnya. Kecepatan terjadinya terobosan-terobosan baru pada era ini terjadi pada skala eksponensial dan bukan lagi pada skala linear.

Kedua, penurunan biaya produksi marjinal dan munculnya platform yang dapat menyatukan dan mengkonsentrasikan beberapa bidang keilmuan terbukti meningkatkan output pekerjaan. Transformasi ini mengakibatkan perubahan dengan ruang lingkup yang begitu luas sehingga menyebabkan perubahan pada seluruh sistem produksi, manajemen, maupun tata kelola.

Ketiga, revolusi secara global ini akan berpengaruh besar dan terbentuk di hampir semua negara di dunia, di mana cakupan transformasi ini terjadi pada setiap bidang industri, dan bahkan akan mempunyai dampak menyeluruh pada level sistem di banyak tempat.Akibatnya RI keempat mempunyai potensi untuk memberdayakan individu dan masyarakat, karena ia dapat menciptakan peluang baru bagi ekonomi, sosial, maupun pengembangan pribadi. RI keempat dapat menyebabkan terjadinya perubahan besar pada fitrah manusia dan berujung pada pertanyaan filosofis mengenai eksistensi dan nilai manusia secara hakiki - dan ini bahkan terjadi lebih cepat dari yang dapat dibayangkan sebelumnya. Tentunya, teknologi bukan merupakan kekuatan besar tersendiri yang tidak dapat kita kontrol.

Kita tidak dibatasi oleh pilihan dasar antara menerima atau menolak. Para ahli berpendapat bahwa RI keempat kan dapat menaikkan rata-rata pendapatan per kapita di dunia, memperbaiki kualitas hidup masyarakat, serta memperpanjang usia hidup manusia. Kelihatan sekali bahwa penetrasi alat-alat elektronik seperti hape yang harganya semakain murah sudah sampai ke pelosok-pelosok dunia, baik yang mempunyai pendapatan tingkat tinggi maupun rendah. Dan gadget-gadget itu memberikan kemudahan dalam berbagai hal kehidupan bagi penggunanya.

Teknologi telah memungkinkan penjualan produk dan jasa secara cepat dan efisien, sekaligus memberikan kepuasan bagi penggunanya. Bahkan, pada masa ini teknologi begitu menyentuh pola kehidupan manusia secara personal dari berbagai sudut. RI keempat akan meningkatkan efisiensi terutama dalam bidang rantai suplai, logistik dan komunikasi di mana biaya keduanya akan terus menurun.

Hal ini akan membuat biaya perdagangan akan jauh lebih rendah. Akibatnya akan terdapat pasar-pasar baru bagi para pebisnis dan keseluruhannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun para ekonom juga memperingatkan akan terjadinya ketimpangan pada masalah ketenaga-kerjaaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun