Optimalisasi Peran Mahasiswa terhadap Penanggulangan Covid-19 di Kalangan Masyarakat

Seperti yang kita ketahui, virus corona atau yang sering kita sebut Covid-19 pertama kali muncul di Negara China pada awal Desember tahun 2019. Negara yang banyak terpapar covid-19 ini yaitu Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia. Virus ini sudah semakin meluas di kehidupan masyarakat di berbagai negara hingga keseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, virus ini pertama kali dikonfirmasi kasus pada 2 Maret lalu. Saat itu presiden Jokowi yang mengumumkan secara langsung bahwa di Indonesia terdapat 2 orang yang terjangkita virus corona.

Berdasarkan data WHO tahun 2020, WHO (World Health Organization) telah memberi nama virus baru ini dengan sebutan Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV2) sedangkan nama penyakitnya adalah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Seiring waktu jumlah kasus covid-19 ini terus bertambah dan sampai sekarang virus ini terus menyebar dengan cepat juga masih misterius dan para peneliti masih terus berlanjut. 

Berdasarkan hasil data, tercatat bahwa hingga tanggal 25 Juli 2020 di Indonesia yaitu 97.286 kasus.  Di provinsi Sumatera Utara masyarakat yang terkena covid-19 ini sampai dengan tanggal 25 Juli 2020 yaitu 3.371 kasus.

Berbicara mengenai Optimalisasi, merupakan suatu bentuk kondisi dalam sesuatu yang dilakukan harus mencapai hasil yang optimal. tidak terkecuali perannya mahasiswa dalam keikutsertaan penanggulangan Covid-19 di kalangan masyarakat, haruslah optimal.

Mahasiswa merupakan salah satu agen perubahan juga pengontrol kehidupan sosial dengan sebuah dampak yang telah timbul dimasa pandemi sekarang ini. Banyak hal yang dapat dibantu oleh adanya peranan mahasiswa. 

Nah, ada beberapa fungsi mahasiswa dalam hal ini yaitu pertama sebagai agen perubahan yang dapat memberitahukan hal-hal yang penting terhadap masyarakat. Fungsi mahasiswa yang kedua sebagai agem kontrol sosial yang dapat berbicara mengenai bagaimana mahasiswa tersebht menempatkan dirinya sebagai penengah yang dapat berada diantara masyarakat juga pemerintah. 

Sebagai seorang mahasiswa juga seharusnya dapat juga membuat perubahan pada masyarakat, oleh karena itu sebelum melakukan perubahan terhadap masyarakat ada baiknya mahasiswa tersebut terlebih dahulu merubah dirinya menjadi seseorang yang intelektual idealik, yaitu dia dapat menjadi seseorang intelektual yang cenderung kepada kebenaran, sehingga akan dapat suatu capaian menuju agen perubahan akan segera terwujud dan juga sangat optimal.

Sebagai mahasiswa kesehatan kita harus menyuarakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam mengatasi penyebaran virus covid-19 yang sesuai dengan anjuran pemerintah.  Disinilah peran mahasiswa kesehatan sangat dibutuhkan untuk membuka pikiran dan wawasan masyarakat bahwa menjaga kesehatan diri dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini sangat penting.

Pada masa new normal seperti sekarang ini, pasti banyak masyarakat yang khawatir dalam pandemi covid-19 ini, dikarenakan pasti banyak masyarakat yang sudah mulai kembali bekerja diluar rumah. Maka dari itu, mahasiswa kesehatan harus tetap menghimbau Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat dilakukan masyarakat yaitu dengan cara perbanyak asupan makanan bergizi, cukupi kebutuhan air putih, olahraga rutin, bantu dengan multivitamin, menggunakan masker ketika pergi keluar rumah, tetap terapkan physical distancing, cuci tangan dengan rutin, bersihkan permukaan benda dengan disenfektan. 

Selain itu, Mahasiswa dapat berkesempatan melakukan tindakan pencegahan dari virus tersebut terhadap diri sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggalnya dengan tetap dirumah saja dan keluar apabila memang adanya kepentingan yang mendesak. Dikarena seorang intelektual seharusnya dapat memberi contoh yang baik kepada masyarakat.