Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rawat Solidaritas, Cegah Sektarianisme ke Indonesia

4 Maret 2020   00:26 Diperbarui: 4 Maret 2020   00:30 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solidaritas - medium.com

Potensi konflik di setiap negara pasti ada. Tak terkecuali di Indonesia yang penuh dengan keberagaman ini. Potensi sewaktu-waktu akan terjadi, jika masyarakatnya tidak bisa menjaga keberagaman ini dengan toleransi. Meski dalam sejarahnya, Indonesia pernah punya pengalaman terkait konflik sectarian ini. Bahkan ketika tahun politik kemarin, potensi konflik ini begitu terbuka. Banyak pihak yang secara sengaja memperkeruh suasana dengan terus menebar pesan kebencian dan provokasi bernuansa SARA.

Saat ini, konflik sektarianisme terjadi di IndIA. Antara kelompok muslim dan Hindu terlibat konflik yang dipicu oleh undang-undang anti muslim atau UU Amandemen Warga Negara atau Citizenship Amendment Bill (CAB) India. Pemberitaan The Guardian pada 27 Februari 2020 silam, sudah lebih dari 38 orang meninggal, ratusan orang terluka akibat konflik ini.  Konflik yang mengatasnamakan agama itu, seharusnya tidak perlu terjadi, karena semua agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan. Semua agama mengajarkan toleransi antar umat beragama.

Kita yang ada di Indonesia, juga harus bisa melihat konflik sektarianisme di India tersebut secara utuh. Jangan melihatnya secara parsial dan harus tetap mengedepankan literasi dalam menyerap setiap informasi. Terkadang, seringkali konflik di luar negeri diinformasikan tidak utuh oleh kelompok radikal di Indonesia. Akibatnya, konflik yang di luar berpotensi bisa terjadi juga di Indonesia.

Namun jika kita punya literasi yang kuat, membekali diri dengan informasi yang valid dan terpercaya, pasti tidak akan mudah terprovokasi dengan maraknya pesan kebencian di media sosial saat ini. Jika kita membekali diri dengan pemahaman agama yang benar, tentu tidak akan mudah provokasi yang mengatasnamakan agama. Ingat, semua agama mengajarkan tentang perdamaian dan cinta kasih. Setiap agama tidak ada yang mengajarkan kekerasan. Jika ada orang yang mengatasnamakan agama tertentu tapi justru mengedepankan kekerasan, mereka harus memahami agama tersebut dengan benar lagi.

Keberagaman di Indonesia memang bisa berpotensi melahirkan konflik, jika masyarakatnya tidak bisa menyikapi setiap informasi secara benar. Di Indonesia sendiri konflik horizontal yang didasarkalin pada primordialisme, agama, ras atau golongan tertentu pernah terjadi. Mari kita belajar dari sejarah yang pernah terjadi, agar konflik atas nama apapun tidak terjadi lagi di negeri ini.

Indonesia adalah negara damai. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku, budaya, agama dan bahasa. Indonesia juga kaya akan keindahan alamnya yang terbentang dari Aceh hingga Papua. Mari kita jaga negeri ini dari segala pengaruh buruk, yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan. Mari saling toleran agar terhindar dari ancaman sektarianisme. Saling menjaga solidaritasme diperlukan negeri ini, agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Jangan bawa pengaruh buruk yang berpotensi melahirkan konflik. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun